Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. VIRTUAL MEDICINE CALL TODAY: 021.29614252 - 021.5703646 ** www.drwido.com ** www.kesulitanmakan.com ** www.alergiku.com ** www.pickyeatersclinic.com ** www.klinikbayi.com ** www.dokteranakindonesia.com **

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapakah Politikus dan Partai Pembela Agama Allah?

17 April 2018   06:56 Diperbarui: 17 April 2018   09:33 1518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapakah Politikus dan Partai Pembela Agama Allah ?

Di tahun politik ini kembali suhu media mainstream dan media sosial dipanaskan oleh pendapat tokoh reformasi Profesor DR Amin Rais tentang partai pembela agama Allah atau bukan. Ternyata yang membuat sebagian orang semakin gerah ketika ada istilah partai setan terselip dalam pesan tausyiah subuh di masjid itu. 

Meski Amin tidak pernah menunjukkan sedikitpun nama partai dan tokoh partainya, tetapi banyak yang tersentil karenanya. Bukan hanya para pendukung, para elit politikpun beramai ramai merasa tertohok dan langsung bereaksi keras bahkan melaporkan ke polisi.

 Sebaliknya kelompok tertentu lainnya justru mengamini pendapat Amin Rais itu. Bila dicermati kegerahan itu hanya masalah pilihan kata. Egoisme politik dan egoisme kelompok membuat sebagian masyarakat gagal fokus terhadap substansi penting yang diungkapkan sesepuh gerakan 212 itu. Bila dicermati sebenarnya fokus utama pesan itu adalah "Siapakah Politikus dan Siapakah Partai Pembela Allah Itu ?"

Mantan Ketua MPR, Pendiri dan Ketua Dewan Kehormatan PAN dan sekaligus Ketua Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Amien Rais mengungkapkan dua kelompok besar partai-partai politik di Indonesia yakni partai pembela agama Allah dan bukan. "Sekarang ini kita harus menggerakkan seluruh kekuatan bangsa ini untuk bergabung dan kekuatan dengan sebuah partai. 

Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? untuk melawan hizbusy syaithan," demikian diungkapkan Amien dalam tausiyah usai mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (13/4) pagi.

 "Orang-orang yang anti Tuhan, itu otomatis bergabung dalam partai besar, itu partai hizbusy syaithan. Ketahuilah partai itu mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya. Tapi di tempat lain, orang yang beriman bergabung di sebuah partai besar namanya hizbullah, Partai Allah. 

Partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan. Tampaknya suhu politik Indonesia semakin tinggi sehingga membuat tensi emosi dan kepanikan pihak trtentu lebih sensitif. Seruan untuk sesama umat agar dijauhkan dari pola pikir dan perilaku setan dijauhkan membuat banyak pihak jadi kepanasan.

Saat ini isu itu terus bergulir memanaskan berbagai pihak yang merasa tertohok. Tampaknya setiap apa yang diucapkan tokoh reformasi adalah fakta kontroversial yang membuat heboh dunia politik Indonesia. Mengapa disebut fakta bukan hoax ? Karena, kalau yang sering disebutkan hoax maka sudah dari awal Amin akan dilaporkan polisi dan akan segera dicokok polisi. Apalagi Amin sudah pernah diancam salah satu menteri yang akan dicari dosa dosanya. 

Maka mungkin saja kali ini sang maestro reformasi itu akan segera diproses segera dan dijemput polisi secepatnya meskipun yang disebutkan adalah fakta. Sampai saat ini meski ditekan dengan berbagai ancaman ternyata pendekar reformasi itu tetap tak bergeming. Beberapa pakar bahasa memandang sebagian bangsa masih kurang cermat dan kurang fokus. 

Karena, fokus utama adalah: "Manakah partai pembela agama Allah dan siapakah politikus dan rakyat pembela agama Allah di Indonesia ? Bambang Susetyo Ketua DPR yang saat ini dianggap berada di seberang Aminpun membela ini hanyalah masalah pilihan kata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun