Mohon tunggu...
Sandi Saputra
Sandi Saputra Mohon Tunggu... Konsultan - Tenang saja, aku hanya belajar.

Mahasiswa S2 yang sedang menjalani mimpinya di Kutub Utara

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ibu Pertiwi, Maafkan Aku, Ya

25 September 2019   23:29 Diperbarui: 25 September 2019   23:56 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aku memang jauh dari ibu. Tapi ibu, aku tidak pernah lupa akan mu.
Ibu, aku ini anak mu. Teman-teman ku sedang berjuan untuk saudara-saudaraku.
Maafkan aku ibu, yang jauh ini. Tidak bisa berusara ke pada buaya Senayan yang mengerikan, buta, tuli tapi bringas seperti pembunuh bayaran.

Wahai para gembel, wahai para tunawisma, pekerja, mahasiwa, penganguran.
Ibu kita sedang sakit keras, sekarat, hampir tak bernyawa
Ulahnya adalah mereka yang bermewah di singgasana di sana
Wahai para pejuang demokrasi,
Bangkitlah saudara
Aku, kami di yang jauh ini selalu bersama kalian, kami bersuara melalui kata dan data.

Sakit nian rasanya, kawan
Sakit nian rasanya ibu,

Kawan, asap itu, air itu, tongkat itu atau bahkan tima panas itu.
Mereka bergaya seperti koboi,
Tapi ibu, mohon katakan pada pak Presiden, tuan-tuan DPR, bilang ibu, bahwa kami ini adalah anak mu. Anak kandungmu.
Jangalah kami ditebas, dilibas, diinjak, dipukul, dihalau
Ibu, aku rindu....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun