Mohon tunggu...
Dilla DewiTappi
Dilla DewiTappi Mohon Tunggu... Penulis - Dilla Dt

Penulis baru

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

5 Fakta Unik Tana Toraja

17 Mei 2019   11:46 Diperbarui: 17 Mei 2019   12:14 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tana Toraja merupakan salah satu daya tarik paling populer di Provinsi Sulawesi Selatan. Nama Toraja pertama kali diberikan oleh Suku Bugis Sidenreng yang menyebut penduduk yang tinggal di daerah ini sebagai "Riaja" (orang yang mendiami daerah pegunungan).  Toraja dari kata Toraya (tau:orang dan maraya:besar) gabungan dua kata ini memberi arti "Orang-orang hebat atau manusia mulia". 

Suku toraja terbilang unik dibanding Suku-suku lain yang ada di Indonesia, karena Suku ini memiliki ciri khas tersendiri yang dapat di bilang cukup langkah. Maka dari itu banyak sekali Wisatawan yang berkunjung ke Tana Toraja tidak hanya Wisatawan Lokal tetapi juga Wisatawan Mancanegara.

Inilah beberapa fakta unik Tana Toraja;

1. Upacara Pemakaman (Rambu Solo)

Upacara ini merupaka  ritual penting dengan biaya yang sangat mahal, ritual ini berlangsung untuk beberapa hari. Semakin kaya seseorang maka biaya pemakaman semakin mahal. Upacara ini diiringi dengan suara seruling, nyanyian, puisi dan juga tangisan. Untuk melakukan ritual ini biasanya menunggu sampai berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun sejak hari kematian. 

Hal ini bertujuan agar dapat mengumpulkan uang untuk melaksanakan upacara tersebut. Dalam masa pengumpulan uang, jenazah di bungkus menggunakan kain dan disimpan di bawah rumah tongkonan. Goa Londa pada umumnya merupakan kompleks pemakaman kubur batu, goa ini menjadi tempat penyimpanan jenazah yang dikhususkan bagi mereka keturunan langsung leluhur Toraja. 

Jauh sebelum masuknya agama Islam dan Kristen, nenek moyang masyarakat Tana Toraja mengenal kepercayaan bernama Alukta. Kepercayaan inilah yang banyak mengatur dan menjadi landasan berbagai ritual adat dan tradisi dalam masyarakat toraja, salah satunya adalah tradisi menyimpan jenazah.

2. Rumah Adat Tongkonan

Rumah ini di dirikan di atas tumpukan kayu dengan begitu banyak ukiran. Atapnya berbentuk seperti perahu, kemudian di atas rumah biasanya akan terpasang patung kepala kerbau. Di depan tongkonan di bangun alang atau lumbung. Alang memiliki lambang ukiran ayam dan matahari di atas bangunan. Ini adalah lambang kemakmuran orang toraja. Hampir sama dengan kepala kerbau, ini adalah lambang kelimpahan orang Toraja. 

Warna adalah simbol yang sangat dominan dalam proses komunikasi. Begitupun dengan kehidupan bermasyarakat di Toraja. Terdapat empat warna yaitu warna hitam, kuning merah dan putih. Warna merah dan putih diambil dari warna darah dan tulang manusia, disimbolkan sebagai kehidupan dasar manusia. Warna -- warna ini dapat digunakan di dalam acara -- acara apapun, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 

Warna kuning merupakan warna kemuliaan dan disimbolkan sebagai lambang religius, biasanya dipergunakan pada upacaraRambu Tuka' untuk keselamatan manusia. Sedangkan warna terakhir, yaitu hitam merupakan lambang dari kematian dan dipakai di upacara Rambu Solo'. Arti atau makna warna hitam adalah kehidupan setiap manusia diliputi oleh kematian. Menurut kepercayaan masyarakat Toraja jaman dulu yang disebut Aluk Todolo, dunia ini hanya sebagai tempat bermalam atau sementara saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun