Fisioterapi Sama kaya Tukang Urut?

Satu hal yang Allah tidak akan rebut dari manusia yaitu; Sudut pandang. Manusia bebas memandang, berasumsi, menilai apapun tanpa ada larangan sebagaimana adanya Hak Asasi yang didapatkan murni ketika kita baru berada di Dunia. 

Maka nilailah segala sesuatu dengan positif, pandanglah penilaianmu menggunakan kelebihan manusiamu; Akal, Pikiran, Hati - Berfikir, pengetahuan, Perasaan. Kesempurnaan yang dijadikan kelebihan harusnya bisa di optimalisasikan dalam berbagai aspek ranah kehidupan.

Sebagian masyarakat yang masih awam menganggap bahwasanya profesi fisioterapi kerap hampir disamakan dengan "tukang urut", tentunya sesuatu yang salah harus di luruskan, pandangan yang tidak di sertai ilmu perlu di tinjau kembali agar apa-apa yang semestinya berjalan sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing.

Fisioterapi sendiripun mungkin jarang sekali terdengar di telinga masyarakat. Tentu hal ini ada sebab-akibatnya, mungkin kurangnya usaha Promotif dari profesi itu sendiri atau pun Sumber daya manusia profesi yang belum banyak bahkan profesinya sendiri belum tersebar merata di seluruh penjuru. Maka dari itu, perlu mengetahui bahkan perlu Ta'aruf untuk mengenal dan mengerti. Supaya kita bearada di satu sudut pandang satu lintas pemikiran.

Jadi, Based World Confederation for Physical Therapy, 2019; Fisioterapi adalah Pelayanan kesehatan yang di lakukan oleh seorang Physiotherapist kepada individu atau populasi. Physioterapist sendiri adalah seseorang ahli yang melakukan fisioterapi. 

Fisioterapi sendiri lebih beroprasional kepada proses Rehabilitatif (Pemulihan), namun Fisioterapi juga ikut andil dalam usaha promotif, preventif dan kuratif.  Kind of health services dari fisioterapi di antaranya;

1. Develop

Develop sendiri memiliki arti "Mengembangkan", seorang fisiotrapis harus bisa mengembangkan segala potensi sistem gerak maupun hal-hal yang nantinya bisa menghindarkan pasien dari patologi itu sendiri.

2. Maintain

Maintain adalah "Menjaga", seorang fisioterapi harus mempu menjaga kestabilan sistem fungsi gerak dari pasien yang ditangani.

3. Restore