Tulisan ini adalah sebuah tugas yang diberikan oleh dosen saya di dalam mata kuliah pengantar filsafat dan pemikiran modern. Ia bertanya kepada kami, "Apakah fungsi dan peranan agama di dalam kehidupan Anda?", dan saya menjawabnya sebagai demikian:
"Jika Anda ingin mendapatkan kedamaian jiwa dan kebahagiaan maka: percayalah! Jika Anda ingin menjadi murid dari kebenaran maka: carilah!". Kutipan dari salah satu filsuf Prancis, Friedrich Nietzsche memberikan saya sebuah kesadaran yang baru di dalam konteks agama. Saya merasa bahwa, agama, memang berperan cukup besar bagi kedamaian jiwa dan kebahagiaan di dalam kehidupan saya.
Agama adalah candu bagi masyarakat, kata Karl Marx. Saya merasa, memang agama menjadi sebuah candu yang menjadikannya semakin diingini, semakin dikejar, ia telah menjadi sebuah candu di dalam kehidupan saya. Semakin hari saya semakin membutuhkan agama, semakin hari saya semakin ingin belajar untuk mengenalnya. Karena, bagi saya agama bukan sekedar candu, ia adalah kebenaran yang mencandukan.
Saya bukan seseorang yang berani untuk menaiki sebuah kapal tanpa kompas, untuk mengarungi samudra kehidupan mahaluas yang tanpa batas dan tidak berpulau. Â Saya merasa bahwa saya membutuhkan kompas serta pulau, bila memang seandainya saya diperhadapkan dengan samudra itu. Saya merasa, bahwa saya membutuhkan agama sebagai kompas saya dan Tuhan, Yang Mahabesar sebagai pulau, atau tujuan saya. Saya yakin bukan hanya kedamaian jiwa dan kebahagiaan yang ditawarkan oleh agama, namun juga kebenaran.