Mohon tunggu...
Samuel Liputra
Samuel Liputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Researcher

Peneliti tentang segala hal dan berbagi informasi tentang segala hal

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

The Dreamers

27 Maret 2023   17:00 Diperbarui: 27 Maret 2023   17:10 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Sehingga gambaran dasar  dari Gilgaverse yang mengambil kata "Gilgamesh" yang mengejar keabadian menjadi sebuah kenyataan yang mutlak.  Setelah kita melihat dalam Gilgaverse 1.0 dimana NFT telah mulai di singkronisasi dengan Artificial intelligence dan berbagai sumber dari bank data. Maka sistem tersebut akan perlahan tapi pasti akan mengambil data, mengolah, dan menjadikan data baru yang siap digunakan oleh Artificial intelligence bersama orang tertentu membuat Identitas Baru yang disebut IID ( Intellectual Identity)  

Dari IID inilah awal mula semua pengembangan Dan penyesuaian data secara international. Dimana Artificial intelligence akan mencari data yang cocok dan sama dari berbagai sumber. Sehingga data yang salah dan tidak sesuai akan mengalami penyesuaian dan verifikasi. Dari IID akan terbentuk sebuah sistem PAD ( payment with asset digital) yang secara langsung maupun tidak langsung melakukan pelacakan data semua keuangan manusia di seluruh dunia.

Intelligence Blockchain
Jika dikatakan IID ini adalah face pertama dari terbentuknya Intellectual Blockchain, dimana artificial intelligence masuk kedalam face Blockchain dalam pengembangan Gilgaverse 1.0 Dan Baru diaktifkan secara menyerluruh pada Gilgaverse 2.0.

Secara teknis memasukan Artificial intelligence dalam dunia Blockchain, merupakan salah satu pilar awal dari komponen pengembangan Metaverse 3.0. Pada masa Metaverse 3.0 terdapat banyak sekali  komonitas yang berlomba lomba untuk melakukan "research and development" berbagai macam termasuk salah satunya tentang Neuron Link ( otak manusia yang bercampur dengan mesin )  dan  hearts artificial intelligence ( komputer yang memiliki perasaan) .

Dari beberapa research ini, maka secara langsung tidak langsung mereka akan menyempurnakan seluruh data intellectual Blockchain untuk dapat membuat "manusia"  berbasis komputer yang seolah dapat mengerti perasaan manusia dan menjadi " Sahabat virtual "  bagi manusia itu.

Maka secara teori dengan teknologi intelligence Blockchain, mereka dapat "menghidupkan kembali"  orang yang sudah tiada dengan hanya :

  • Implementasi sistem Neuron Link  tentang membayangakan bentuk dan rupa orang tersebut
  • Implementasi sistem hearts artificial intelligence dimana bagaimana kebiasaan orang itu dan keputusan Dan pemikirannya
  • Implementasi sistem IID pada seseorang sehingga memiliki pengakuan tentang diri dan informasi lainnya  


sehingga apa yang dibayangkan oleh manusia dalam pikirannya dapat ditampilkan pada  Dunia Metaverse / Gilgaverse, bahkan mereka bisa membawa orang itu seolah olah ada di dunia nyata. Pada titik ini batas antara dunia nyata dan dunia Maya akan menjadi kabur dan secara perlahan sosial budaya akan berubah. Pada akhirnya pikiran mereka akan dunia nyata dan maya akan bersatu ( pada tahap ini disebut dengan multiverse di dunia nyata).

Multiverse - Era Baru Teknologi

Jika kita membahas multiverse, Maka kita tidak akan jauh dari masa Gilgaverse 2.0 yang berjalan cukup singkat pada masanya karena pada masa ini orang menyebutnya era baru teknologi. Kenapa disebut demikian ? Pada era ini meruapak irisan Dunia nyata dan maya dalam satu zona yang sulit untuk dilakukan sebuah pembenaran.

Pada masa ini antara kebutuhan akan teknologi yang super cepat dan Implementasi menjadi sebuah prioritas. Dimana tentu dari semua program yang ada membutuhkan sebuah " kepraktisan" dalam hidup. Dari sinilah dimulai pengembangan Dan pengimpeltasian pengunaan neuron link yang disatukan sebuah electrical glukosa yang dikembangkan dalam tubuh manusia.

Kenapa hal ini bisa dilakukan ? Karena berdasarkan riset pada zaman Metaverse 1.0 dan 2.0 sudah dilakukan bahwa sistem dalam tubuh manusia mampu dan memiliki kapasitas sel yang mampu merekam jutaan gigabyte yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem database blockchain tersebut.

Pada masa ini menjadi puncak dari pengembangan Artificial intelligence. Dimana pada masa Metaverse 1.0 muali dikembangkan secara masif bagaimana Artificial intelligence ini bisa menjawab semua hal berdasarkan data di Dunia Maya dengan  pembahasaan manusia yang sempurna. Bahkan perkembangan itu dikembangakan agar dapat berinteraksi antara manusia dengan robot layaknya seperti komunikasi manusia dengan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun