Mohon tunggu...
Humaniora

Resensi Film "Wage"

23 November 2017   16:18 Diperbarui: 23 November 2017   16:31 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Film wage mulai tayang tanggal 9 november serentak pada semua bioskop di Indonesia , film documenter ini memutarkan sebuah cerita dari seorang penulis, musisi, dan juga jurnalis Indonesia yang sangat ternama dan juga seorang yang menulis lagu kebangsaan kita Indonesia Raya , yaitu Wage Rudolf Supratman. Film ini menjual kisah yang sangat bagus dengan cinematography yang cukup oke walaupun masih banyak kekurangan di dalamanya. 

Scoring musiknya terkadang kurang pas dan juga ada tulisan yang tidak dapat dibaca secara jelas oleh penonton. Secara cerita, sutradara sudah cukup menyampaikanya dengan baik tapi terkadang ada berbagai bagian yang kurang jelas dan tidak tau apa asal usul akan hal itu dan itu sangat sering terjadi dan kadang hal tersebut membuat penonton sedikit kebingunngan.

Di awal cerita , di ceritakan bahwa ibunda dari Wage meninggal dunia dan Wage hidup bersama seorang belanda yang mengajarkanya Wage musik sehingga wage mengerti music dengan baik. Setelah beranjak dewasa, Wage mulai di bayar untuk tampil di kafe kafe sebagai pemusik atau penyanyi , dengan ke ahlian yang ia miliki dia mulai membuat lagu  dan sampai lah pada suatu titik dimana Wage mulai mengikuti sebuah organisasi dan disitulah Wage membuat lagu kebangsaan kita yaitu Indonesia Raya. 

Selama Wage berada di dalam partai politik ada satu orang yang tidak suak kepada Wage yaitu Fritz, Fritz adalah seorang keturunan Belanda dan juga Indonesia dan Dia suka menyiksa rakyat Indoensia dan yang dia pentingkan hanyalah jabatan bukan apa yang orang rasakan dan yang apa yg orang akan dapatkan. Sampai lah dimana lagu Indoensia Raya dikumandangkan pertamakali di congres pemuda yang ketiga. Setelah itu Wage dimasukan kedalam penjara dan jatuh sakit di dalam penjara. 10 hari setelah Wage meninggalkan penjara dia meninggalakan dunia ini dan Dia belom sempat mendengarkan lagu Indonesia Raya dinyanyikan saat kemderdekaan Indonesia .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun