Mohon tunggu...
Samuel Benedickson
Samuel Benedickson Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Suka membaca, olahraga, bermain catur

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tak Bijak: Kebijakan Masuk Sekolah Pukul 5

2 Maret 2023   15:38 Diperbarui: 2 Maret 2023   15:43 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini media sosial diramaikan dengan wacana masuk sekolah pukul 5 pagi WITA, yang digagas oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat. Di seluruh jagad raya ini rasanya belum ada satu sekolah pun yang menerapkan jam masuk sekolah pada pukul 5 pagi. Ini sesuatu yang aneh bin ajaib. Barangkali sang gubernur ingin menjadi pelopor pemecah rekor dunia yang menerapkan masuk sekolah paling pagi seluruh dunia.Dikutip dari CNN Indonesia, menurut Gubernur NTT, "anak itu harus dibiasakan bangun pada pukul 04.00 WITA. Pukul 04.30 WITA, mereka sudah harus jalan ke sekolah sehingga pukul 05.00 WITA sudah harus di sekolah. Supaya apa? Itu etos kerja, ujar Viktor.

Menurut saya, hal ini tidak akan efektif membangun disiplin anak sekolah, malah akan merugikan sang anak karena akan mengorbankan waktu tidur anak tersebut. Waktu tidur yang baik sesuai  dengan umur 12 -- 18 tahun, adalah 8-9 jam setiap hari. Maka apabila si anak dipaksakan harus sudah masuk sekolah pada pukul 5, si anak bukannya memperoleh manfaat (kesegaran) di pagi hari, akan tetapi menjadi mengantuk, bahkan bisa-bisa tertidur dan mimpi sehingga akan mengganggu proses belajar si anak.

Selain masalah waktu tidur yang berkurang, dampak lain yang menjadi kendala adalah persiapan si anak dan orang tua akan terbebani untuk mempersiapkan bekal anak tersebut; sarapan, makan siang, masalah transportasi dan lain sebagainya.

Sebaiknya sebelum mebuat suatu kebijaka baru, pemerintah daerah terlebih dahulu melakukan kajian secara komperehnsip dan mendalam sehingga tidak menimbulkan kontraproduktif terhadap kepentingan masyarakat banyak. Untuk meningkatkan kedisiplinan anak, masih banyak cara lain yang dapat dilakukan.Kalau ingin terkenal tidak harus membuat suatu kebijakan yang aneh dan tidak lajim.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun