Mohon tunggu...
Sam Sirken
Sam Sirken Mohon Tunggu... Jurnalis - Veritas Lux Mea

I'm a journalist for about 10 years experience. I'm working in harian PAPUA BARAT NEWS and www.papuabaratnews.co. You can contact me at semisirken@gmail.com. Thank you

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Literasi Anak Tetap Bersemi di Tengah Pandemi

20 Agustus 2021   10:29 Diperbarui: 20 Agustus 2021   10:36 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Valentina Jeanne d’arc menghadiakan buku kumpulan prosa anak, “Kisah-Kisah dari Bawah Laut Negeri Bahari” kepada sekolahnya.

Pandemi Covid-19 tak menyurutkan berbagai kreasi yang ditelurkan generasi muda untuk terus menebar karya. Lewat ruang-ruang literasi, anak-anak menciptakan buku, video kreatif, lagu, sampai berbagai poster yang bisa membantu teman sebayanya untuk menjadi pemenang di tengah pandemi.

Dinding kamar menjadi rangkaian inspirasi bagi anak-anak untuk menyampaikan pesan. Lewat media sosial mereka berselancar jauh untuk bersama-sama menciptakan berbagai karya. Meninggalkan rangkaian kisah yang mengendap di masa pandemi dengan terus mempertahankan keceriaan, meskipun enam bulan lebih beraktivitas di rumah. Kegelisahan dan kemarahan itu ditumpahkan lewat serpihan berbagai karya.

Valentina Jeanne d’arc, siswi kelas 6 SD YPPK Santa Sisilia Manowari, masih membuka buku ketika jarum jam menunjuk pukul 10 malam, sementara angin malam yang dingin menerobos masuk melalui venitilasi rumah. Dia duduk di atas lantai kamarnya, membuka kembali beberapa catatan terakhir tentang cerita prosa yang sudah selesai dibukukan lewat kumpulan prosa anak, Kisah-Kisah dari Bawah Laut Negeri Bahari. “Masih ada sisa tulisan, belum semuanya selesai. Ini masih dikebut, banyak waktu di rumah jadi lebih fokus,” kata Valentina.

Di rumahnya yang berada di daerah Kebun Cengkeh, Kelurahan Amban, Distrik Manokwari Barat, Manokwari, ancaman Covid-19 terus menebar ketakutan bagi keluarga dan warga sekitar. Valentina dan ibunya memilih untuk berada di rumah, membaca buku dan menyajikan banyak cerita yang bisa dibagikan pada teman-temannya untuk saling menjaga dan memastikan kondisinya sehat di tengah pandemi yang belum ada ujungnya. “Tulisan yang dibuat banyak berkisah tentang rumah, harapan, dan pertemanan yang tiada putusnya meskipun sedang menghadapi masa sulit,” tuturya.

Jalan yang sama juga dilakukan oleh anak-anak yang tergabung dalam pojok baca Ruang Berbagi. Sebuah komunitas literasi anak dari berbagai tingkatan sekolah di kota Manokwari yang terus belajar dan berkreasi, serta ajakan melawan Covid-19.

Selama pandemi Covid-19, anak-anak menjadi sektor yang rentan untuk tertular. Di tengah keterbatasan, anak-anak Manokwari menolak untuk terpuruk. Mereka menjawabnya dengan berbagai inovasi dan kreasi tanpa putus untuk melawan Covid-19.

Mereka mencoba berbicara dengan teman sebaya melalui lagu, gambar dan dongeng yang disukai generasi milenial dan alpha. “Kami membagikan dongeng, menggambar dan menyanyikan lagu untuk membangkitkan semangat teman-teman yang terpuruk di tengah pandemi Covid-19,” kata Isabel Paribang, salah satu anak yang tergabung dalam pojok baca Ruang Berbagi.

Siswi TK Happy Holy Kids Manokwari ini tidak sediri. Ada beberapa siswa dari sekolah lain seperti Diego, George, dan Sonia. Mereka menyadari kondisi pandemi sangat berat dirasakan oleh anak-anak. Selama satu tahun terakhir semua anak-anak harus bermain dan belajar di rumah. Sebagian dari mereka pun harus menerima kenyataan keluarganya mengalami tekanan ekonomi serta kesedihan lain. “Kami mencoba untuk terus menatap optimisme melalui mendongeng, menggambar dan bernyanyi dengan anak-anak. Sebagian besar berisi motivasi bagi semua anak-anak,” ungkap Angela Buarnilalai, Founder Ruang Berbagi.

Terbentuknya pojok baca Ruang Berbagi di beberapa tempat di wilayah Manokwari dan sekitarnya, juga terdorong dari keresahan selama pandemi. Anak-anak tak ingin terus terpuruk di tengah kondisi yang tak pasti. Ruang-ruang literasi dan kreatif pun dipilih untuk bisa terus berkrasi sembari mengajak semua anak-anak di Manokwari untuk terus berdaya dan berkarya.

Nama Ruang Berbagi memiliki arti semangat berbagi dalam kegembiraan dan antusiasme. Mereka pun ingin pojok baca Ruang Berbagi tetap bisa membagi banyak kegembiraan bagi anak-anak serta hidup terus diekspresikan dengan banyak kegembiraan, kebahagiaan, dan kesenangan. Sebuah tujuan yang ingin terus diharapkan di tengah kondisi pandemi. “Sembari berharap pandemi ini bisa cepat berlalu karena banyak anak yang sudah merindukan sekolah dan permainan-permainan seperti dulu,” ucap Angela.

Hasil literasi yang dijalaninya bersama para volunteer dan anak-anak di pojok baca diwujudkan dalam karya berjudul Ruang. Di sini Angela dan teman-temannya mencoba menyampaikan sejumlah data dan catatan terkait suka duka bersama anak-anak di pojok baca.

Lewat goresannya di helai-helai kertas, Angela mampu membuat poster dan tulisan yang bisa dibagi ke anak-anak di Manokwari. Menyampaikan pesan dan suara anak untuk saling mewujudkan mimpi yang sama selamat di tengah pandemi.

Mereka tak menyerah dan masih menyisakan energi untuk terus berkarya. Di tengah keterbatasan, anak-anak masih menyisakan harapan untuk menjadi pemenang dalam perang melawan Covid-19. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun