Mohon tunggu...
PARTIKEL
PARTIKEL Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengolah Kata

Masih berusaha untuk mengolah kata yang tak bisa untuk di cerna.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sabtu Malam

27 Oktober 2018   05:52 Diperbarui: 27 Oktober 2018   06:35 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu malam minggu
Dimana semua aktivitas terasa membeku
Tak terasa hari hariku semakin berlalu
Sampai tak sadar sendalku putus satu

Entah apa yang sedang menimpaku
Jomblo abadi selalu menjadi statusku
Dewi asmara tak pernah lagi memihakku
Karna cintanya di tolak olehku

Malam minggu selalu kelabu
Tidak ada yang mau mengajakku
Semua teman selalu membeciku
Karna pacarnya selalu tersenyum padaku
Bukan karna tampanku tapi  karna pesonaku

Rumahku terasa sunyi sepi
Seperti kuburan pada malam hari
Meskipun aku duduk sendiri
Secangkir kopi akan menemani

Segera aku merebus air pakai panci
Tidak lupa untuk menyalakan api
Setelah tercipta secangkir kopi
Aku langsung nulis lagi

Aku terkejut ada yang membuka gerbang
Seorang gadis datang lalu memandang
Aku heran kenapa dia melayang
Dan ternyata punggungnya berlubang

Aku berlari sangatlah kencang
Sampai menabrak sebuang tiang
Aku menengok lagi ke belakang
Tapi ternyata dia sudah menghilang

Keheningan malam mulai menyelimuti
Aku takut hal tadi terjadi lagi
Tapi tidak beranjak pergi
Karna semua hanyalah mimpi

Thumbs Up

Denpasar, Bali

27/10/2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun