Mohon tunggu...
Samudra Eka Cipta
Samudra Eka Cipta Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta Travel dan Jalan-Jalan

Jadikanlah Setiap Peristiwa Sebagai Guyonan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mungkinkah "Rekonsiliasi Politik" Rizieq Shihab-Jokowi Dapat Terjadi?

12 November 2020   19:02 Diperbarui: 12 November 2020   19:21 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Imam Besar FPI, Rizieq Shihab sedang berpidato di hadapan para pengikutnya (AFP/ Fajrin Raharjo, cnnindonesia.com)

Kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia bagi para simpatisan maupun pendukungnya akan membawa 'angin segar' di tengah kekisruhan politik antara khususnya kelompok Rizieq Shihab maupun dengan kelompok pemerintah yang terus menerus hingga menyebabkan polarisasi antar kelompok anti rezim maupun pro rezim. 

Dalam sebuah video yang diunggah oleh Kanal Front Tv (11/11) dengan judul Habib Rizieq Syihab: Kami Siap Rekonsiliasi?, pada video tersebut sekitar di menit ke- 20 hingga ke 30 beberapa poin yang disampaikan oleh Rizieq Shihab terkait dengan upaya rekonsiliasi pada video tersebut diantaranya:

Pertama Rizieq beserta dengan kelompoknya akan siap melakukan rekonsiliasi jika kedua pihak mau berkompromi dalam mendengarkan keinginan diantara keduanya. 

Kedua, pihak dari Rizieq Shihab akan mau melakukan rekonsilasi jika ada itikad baik dari pemerintah. 

Ketiga, Rizieq menegaskan bahwa kelompoknya bukan merupakan musuh pemerintah, musuh aparat, maupun musuh negara, namun yang dipermasalahkan oleh Rizieq beserta dengan kelompoknya adalah soal musuh ke-dzhaliman pada penangkapan santri yang membuat meme tentang presiden yang kemudian ditangkap dan dipenjara, sedangkan berbeda halnya dengan kasus penghinaan presiden yang dilakukan oleh seorang remaja berusia 16 tahun berisikan tentang ancaman dan aksi tersbut sempat diunggah di instagram miliknya. 

Keempat, Rizieq beserta kelompok dan pendukungnya akan siap melakukan upaya rekonsiliasi jika pemerintah membebaskan beberapa tokoh ulama yang ditangkap terutama Abu Bakar Baasyir, Bahar bin Smith, maupun Gus Nur karena Rizieq menilai sebagai bentuk 'kriminalisasi' ulama yang hanya mencederai demokrasi. 

Selain itu, Rizieq dalam cermahnya meminta kepada pemerintah agar segera membebaskan para aktivis dan mahasiswa yang ditangkap terkait dengan demo UU Ciptaker. Pihaknya juga menagaskan akan siap menerima upaya rekonsiliasi bahkan siap untuk mengatur jadwal jika memang betul upaya rekonsilasi akan terwujud.

Kemudian, upaya rekonsiliasi yang dilakukan oleh Rizeq Shihab direspon oleh Moeldoko selaku Sekneg. Dalam sebuah video yang diunggah kanal KompasTV dengan judul Moeldoko: Apa yang Mau Direkonsiliasi dengan Rizieq Shihab?, dalam video tersebut apa yang telah disampaikan oleh Moeldoko bahwa pemerintah hingga sampai saat ini 'merasa' tidak mempunyai masalah apapun dengan Rizieq Shihab. 

Moeldoko juga menjelaskan pada video konferensi press tersebut juga menegaskan bahwa pemerintah terkait dengan kepulangan Rizieq Shihab kemarin 'tidak pernah' menganggu, menekan, dan menghalangi-halangi Rizieq Shihab untuk pulang. Tegasnya, Moeldoko menyampaikan keterangannya pada video tersebut dengan mengatakan 'tidak perlu' untuk melakukan rekonsiliasi dan hanya mememerlukan hak dan tanggung jawab sebagai warga negara. 

Seperti yang telah disinggung oleh Moeldoko, jika menurut asumsi dari penulis bahwa sepatutnya seorang pejabat negara harus menyambut baik upaya-upaya rekonsiliasi yang dilakukan dari 'kelompok sebrang'. Sehingga apa yang telah disampaikan oleh Moeldoko hanya membuat konflik semakin memanas yang sewaktu-waktu akan menjadi 'bom waktu' jika tidak diselesaikan dengan baik. 

Karena pada hakikatnya sebuah rekonsiliasi dapat menghasilkan situasi politik yang damai tanpa adanya kemelut yang diakibatkan adanya perbedaan pandangan terkait dengan politik. Padahal Rizieq Shihab sendiri dalam sebuah ceramahnya pada video yang telah disebutkan di atas menyampaikan, dirinya beserta kelompoknya akan siap untuk melakukan segala cara untuk melawan ketidak adilan yang menurutnya benar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun