Mohon tunggu...
Samudra Eka Cipta
Samudra Eka Cipta Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta Travel dan Jalan-Jalan

Jadikanlah Setiap Peristiwa Sebagai Guyonan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Masyumi "Reborn" dan Romantisme Sejarah

9 November 2020   21:57 Diperbarui: 9 November 2020   22:34 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari Irfan Teguh, Sejarah Emas Masyumi yang Tak Mampu Diulangi Partai Bulan Bintang (www.tirto.id)

Munculnya isu 'dihidupkan' kembali Partai Masyumi Reborn yang dideklarasikan oleh sejumlah aktifis KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) beberapa hari lalu. Tentu, publik merasa terkejut dan merasa heran bagaimana suatu partai politik yang sudah 'mati' selama berpuluh-puluh tahun kemudian ada kelompok yang ingin menghidupkan partai tersebut.

Tujuan dari dibangkitkannya kembali partai tersebut masih abstrak artinya masih belum jelas apa dan maksud jika partai tersebut memang benar-benar dibangkitkan kembali.

Namun seperti yang dikutip dari situs wartakota.tribunnews.com dengan judul artikel Partai Masyumi Reborn Dideklarasikan, Banyak Tokoh KAMI Bergabung dalam artikel tersebut Achmad Yani yang merupakan petinggi KAMI mengatakan bahwa didirikannya Masyumi Reborn sebagai bentuk silahturahmi dengan anak dan cucu tokoh-tokoh di Masyumi.

Di sisi lain, pendirian Masyumi Reborn dilakukan karena banyak tokoh di PBB (Partai Bulan Bintang) yang merasa sakit hati atas Yusril Ihza Mahendra karenanya pendirian Masyumi Reborn merupakan 'barisan sakit hatinya PBB'.

Lalu, pertanyaanya apakah betul Masyumi Reborn itu didirikan karena prihatin dengan kondisi perpolitikan kali ini  sehingga terciptanya 'Romantisme Sejarah' yang berusaha untuk mengulangi kembali kejayaan Partai Masyumi atau hanya sebagai 'guyonan politik' saja?

Kejayaan Partai Masyumi hingga Kehancuran di Era Soekarno

Berdasarkan Historiografi atau Catatan Sejarah Indonesia Partai Masyumi didirikan pada November 1943 silam. Semula partai ini didirikan sebagai 'market' Jepang dalam menarik suara hati Umat Islam. Partai ini memiliki keanggotaan yang terdiri dari Sarekat Islam, NU hingga organisasi pendidikan seperti Al-Irsyad yang secara terang-terangan mendukung gerakan dari Masyumi.

Hal tersebut seperti yang dikutip dari CNN Indonesia dengan judul artikel Sejarah Partai Masyumi 1945 yang Resmi Dihidupkan Kembali mengangkat Sukiman Wirjdosandjojo terpilih sebagai ketua Pengurus Besar dan KH Hasyim Asy'ari sebagai ketua Majelis Syuro dalam sebuah kongres yang diadakan pada tanggal 7-8 November 1943.

Kedua tokoh inilah yang pada akhirnya membuat partai baru yakni PSII yang diketuai oleh Sukiman dan NU yang diketuali oleh KH Hasyim Asy'ari.  Partai tersebut kemudian berkembang sangat pesat atas usaha dari Mohammad Natsir yang saat itu menjabat sebagai ketua Masyumi.

Natsir bersama dengan Masyumi kemudian membangun komunikasi dan koherensi politiknya. Selama Masa Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia yang mana saat itu sering berganti kabinet karena posisi Indonesia yang saat itu baru merdeka sangat disibukkan dengan masalah internal politik belum lagi ditambah dengan ancaman disintegrasi yang dilakukan oleh Sekutu guna merebut kembali wilayah republik.

Orang-orang Masyumi dimasa itu banyak yang menjadi menteri. Meskipun tidak membawa instansi partai namun begitu kuat Masyumi dalam sejarah perpolitikan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun