Mohon tunggu...
M.e.l.i. -
M.e.l.i. - Mohon Tunggu... -

www.kampungfiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

7 Hari Prosa Pendek Cinta [Kelima: Kelingking]

7 Desember 2011   01:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:44 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

: samudera

Ada apa dengan kelingking?

Tidakkah kamu merasa kelingking adalah bagian tubuh paling romantis? Tidak seperti mata, yang katanya dapat berbicara, atau bibir yang desah merekah, atau lengan yang mendekap, kelingking adalah anggota terkecil dari keluarga jemari yang sering dianggap tidak banyak memberikan sumbangsih.

Tapi, tidakkah kamu setuju kalau kelingking itu kusebut manis adanya?

Kalau jempol memberi cap bagus, telunjuk menunjuk, jari tengah menandakan superioritas dan jari manis sebagai pengikat, bagiku, justru kelingking yang sederhana adalah pelambang cinta.

Iya. Pelambang cinta.

Tidak percaya?

Bayangkan, sepasang kekasih berjalan di senja hari, ketika warna matahari tumpah membercaki langit, menjadikannya kejingga-jinggaan dan sebagian jatuh di atas pepohon, bunga-bunga dan juga pasir pantai. Sepasang kelingking mereka saling bertautan. Tidak perlu pelukan atau genggaman penuh setangan. Kelingking, membahasakan cinta yang tergenang-genang.

(dengan kelingking, aku berjalan bersamamu, selalu, samudera.

memberikan cinta lewat tautan sederhana, yang artinya tidak pernah sederhana)

*klingking*

Psttt.. sudahkah kamu berjalan-jalan di kampung fiksi?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun