Tanah coklat yang subur
Tertancap ribuan bulir emas yang rAmah
Sementara petak berundak itu
Seperti tanda yang bertanya
Taukah kamu milik siapa kami?
Mungkin kau kira
Aku milik orang yang berbungkuk-bunkuk
Yang menyiangiku setiap hari
Bukan teman, serunya menuding
Mereka hanya setia pada rumus waktu
Yang menancapkan kengerian pada perjuangan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!