Mohon tunggu...
Samsuni Sarman
Samsuni Sarman Mohon Tunggu... pegawai negeri -

guru smp standar nasional di kota banjarmasin anggota komunitas blogger Kayuh Baimbai Kalimantan Selatan suka menulis budaya, sastra, dan perjalanan wisata

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi Merdeka

17 Agustus 2015   09:27 Diperbarui: 17 Agustus 2015   09:27 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Samsuni Sarman

MERDEKA ITU ADALAH KITA, ANAKKU

Merdeka itu adalah kita, anakku
sendiri dalam keriuhan kata
berbagi cahaya mentari dan bersulang lindap senja
sepanjang pantai Aceh hingga Merauke
taburan seribu kilang terangi peraduan rindu
pada setiap sunyi pada rupa yang terserak.

Merdeka itu adalah kita, anakku
menggores langit dengan dupa
agar harum mewangi hingga batas cakrawala
garuda pun terbang mengangkasa hingga sayapnya
terbentang payungi negeri dari sebongkah luka tanah jajahan
dari sejumput malam durhaka tak bertuan.

Merdeka itu adalah kita, anakku
lihatlah garis tangan tujuh puluh tahun usia pertiwi
ada gurat harap dan keniscayaan
meski keriput yang kau risaukan sudah tampak
laut dan daratan masih berbulir indah menuju suatu perjalanan
menuliskan setiap mimpi, milikmu anakku
lukislah dengan jemari kokohmu
dan bentangkan kata dalam buih dahaga.

Merdeka itu adalah kita, anakku
sebagaimana embun yang ranum, hanya sekejap pijak kaki
menjadi pinta abadi yang bersahutan dalam setiap suara:
merdeka!

Banjarmasin, Agustus 17.2015 Independence Day

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun