Mohon tunggu...
samsul arifin
samsul arifin Mohon Tunggu... Ilmuwan - Kreatif,Aktif,Inovatif🤲

Orang sukses adalah orang yang mau berusaha dengan sunggu².

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rizki yang Baroqah dan Amal yang Paling Berat Dilakukan

6 Agustus 2022   09:36 Diperbarui: 6 Agustus 2022   09:50 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sering kali manusia itu galau gara-gara takut tidak bisa makan untuk hari esok atau sering terlontar pada pikirannya besok kita mau jadi apa, besok kita mau ngapain, besok kita makan tidak, dan sebagainya ini yang sering terbesit pada diri manusia sehingga membuat galau pada dirinya. Padahal Allah swt berfirman dalam Surat At-Talaq Ayat ; 3

"dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu"

Oleh karena itu tidak perlu hawatir terhadap rizki kerena sudah ada yang ngatur dan datangnya tidak disangka-sangka, tiba-tiba rizki kita dicukupkan. Emang betul manusia ketika tidak punyak pekerjaan tidak punyak penghasilan seringkali galau, gelisah, mengeluh dan sebagainya karena fitra dari manusia itu sendiri yaitu kerja dan punyak penghasilan tapi kalau persoalan hasil dan rizki tidak perlu dihawatirkan itu urusan Allah. Sesuai di dauhkan oleh Imam Malik "Lakukan saja sesuai bidangmu sabaik mungkin, sesuai yang harus kamu lakukan tugas-tugasmu, urusan rizki kembalikan kepada Allah karena Allah yang mengaturnya". 

Ada sebuah cerita dikutip dari syairnya Imam Syafi'i ; ada seseorang yang datang kepada Imam Syafi'i kerena rizkinya tidak cukup, satu bulan dia mendapatkan gaji lima ratus dirham, gaji sebesar ini rasanya sudah besar namun seseorang ini susah memenuhi kebutuhan sehari-harinya dalam satu bulan. kemudian orang tersebut mengeluh kepada Imam Sayafi'i. 

Pada ahirnya Imam Syafi'i memberikan nasehat kepada orang tersebut agar memintak gajinya diturunkan menjadi empat ratus dirham. Karena itu orang alim yang menyuruh ahkirnya seseorang itu menuruti apa yang menjadi hasehatnya Imam Syafi'i tapi dia merasa tetap kesulitan dan kekurangan kemudian menghadap lagi kepada Imam Sayafi'i kemudian Imam Syafi'i menyarankan agar diturunkan menjadi tiga ratus dirham dan setelah gajinya diturungkan menjadi tiga ratus dirham rasanya tenang dan kebutuhan keseharinnya merasa tercukupi. Kemudian orang itu datang kepada Imam Syafi'i menanyakan kenapa gaji lima ratus dirham itu tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari sedangkan gajinya tiga ratus dirhan sudah merasa cukup dan terpenuhi kebutuhannya. Apa katanya Imam Sayafi'i bahwa gajinya yang lima ratus tersebut tidak sesuai dengan pekerjaanmu dan itu gaji yang tidak baraqah kemudaian tercampur dengan gaji yang baraqah yang semestinya kita dapat sehingga sulit untuk dibedakan dan pada ahirnya tidak baraqah semua.

Hikmah yang bisa diambil dari cerita di atas persoalan harta harus hati-hati jangan sampai harta yang halal tercampur dengan harta yang tidak halal sehingga membuat harta kita tidak baraqah dan tidak ada hubungannya dengan jumlah dan kuantitasnya Karena harta kuncinya rasa cukup pada diri manusia.

Amal yang paling berat ada tiga ; 

pertama ; murah hati saat miskin merupakan perbuatan sangat sulit untuk dilakukan karena mentalnya merupakan mental menerima bukan mental memberi tetapi kalau di peraktekkan oleh manusia maka termasuk orang yang paling hebat dalam hidupnya. 

Kedua ; bersikap wara' saat sendiri yaitu bersikap menjaga diri tidak sembarang, menjaga kehormatannya. Pada bisanya manusia ingin dikatan wara' dihadapan orang banyak menjaga dirinya dan menjaga kehormatannya sedangkan kalau sendiri dia membebaskan dirinya itulah bukan wara' tetapi wara' yang sesungguhnya selalu menjaga dirinya baik itu dihadapan orang banyak maupun hidup sendirian karena wara' tersebut termasuk perbuatan yang paling berat untuk dilakukan. 

Ketiga ; mengucapkan kebenaran dihadapan orang yang ditakuti termasuk perbuatan yang sangat berat dilakukan tetapi kalau ini dilakukan mengucapkan kebenaran dihadapan orang yang ditakuti maka termasuk orang yang hebat.

Yogyakarta ; 06/08/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun