Mohon tunggu...
Samsudin Simatupang
Samsudin Simatupang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis kelahiran Palembang pada 13 nopember 1961. Saat ini menjadi anggota PPPSU ( Perkumpulan Penulis Pendidik Sumatera Utara ). Kegiatan sehari hari menulis artikel di Gurusiana Media Guru dan Kompasiana Indonesia, Pemerhati Kegiatan Sosial Kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia adalah Sama di Hadapan Tuhan

2 Desember 2022   09:03 Diperbarui: 2 Desember 2022   09:11 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(dokumen pemda cianjur)

                                                                                                                  

Manusia selaku makhluk sosial yang telah dijadikan dalam bentuk yang paling sempurna. Tentunya mempunyai kelebihan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dengan akal dan fikiran manusia dapat menjadi pemimpin di dunia ini. Manusia dapat menguasai alam semesta dengan kemampuan akalnya. Namun banyak manusia yang menggunakan nafsunya untuk menguasai orang lain dengan membabi buta. Itulah sebabnya Allah memberikan akal fikiran kepada manusia untuk dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Lihat saja masih ada manusia yang merasa dirinya paling hebat. Lihat saja seperti Fir'aun mati di laut merah karena kesombongan, Hitler mati ditembak anak buahnya karena frustasi, aristolteles mati minum racun, dan lain lain. Ini terjadi karena akalnya sudah dikuasai hawa nafsu. Manusia masih menjajah hak azasi orang lain dengan perbudakan dan pekerjaan. Merasa bos dan hebat dihadapan orang lain. Padahal dimata Tuhan manusia adalah sama tidak ada perbedaannya kecuali karena keimanannya.

Perbudakan, penindasan, perkosaan, intimidasi, dan lain lain merupakan unsur yang bertentangan dengan HAM dan ini dilarang oleh agama manapun di dunia. Kita damaikan kehidupan dunia ini dengan memperbanyak tali silaturrahmi antara sesama manusia selaku makhluk sosial yang saling membutuhkan. Tidak mungkin  manusia dapat hidup sendiri tanpa pendamping orang lain. Dan itulah sebabnya manusia dijadikan Tuhan berpasang pasangan, berbangsa bangsa, berbagai warna kulit agar saling mengenal dan menjalin kasih sayang diantara sesama. Ingat azab Allah sangat pedih bagi mereka yang sombong dan menindas orang lain karena kekuasaan, kepandaiannya, hartanya, dan lain 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun