Saat jalan tol dibangun oleh pemetintah tahun 1975 bertujuan untuk mengatasi kemacetan. Saat itu Presuden Soeharto meresmikan pembukaan jalan tol jagorawi dan manfaatnya memperlancar perjalanan menuju kota Bogor atau daerah Puncak. Saat ini proyek jalan semakin banyak seperi jalan tol jorr, jalan tol becakayu, jalan tol Tangerang, jalan tol dalam kota, jalan tol bandara, dan lain lain. Namun kenyataannya apa jalan tol semakin macet.
Pemerintah harus memberikan solusi tepat untuk mengurai kemacetan dengan berbagai cara, namun hasilnya tetap macet saja. Lihat saja jalan tol arah Bekasi saat sore hari sangat parah kemacetannya apalagi lewat gerbang tol jatibening. Belum lagi kendaraan yang akan keluar pintu gerbang tol cikunir terhambat oleh kendaraan yang lurus ke arah Bekasi.Â
Persoalan yang terlihat kendaraan berat seperti truk melintasi tol dengan lambat karena sarat muatan. Ditambah lagi supir bus ke luar daerah ugal ugalan dengan seenaknya melalu zigzag mencari jalan tidak macet.Â
Hal ini sangat mengganggu pengemudi mobil sedan dan minibus dan sangat membahayskan. Seharusnya antara pukul 05.30 sampai pukul 21.00 truk tidak boleh masuk ruas tol karena menyebabkan kemacetan. Atau perlu dibuatkan lajur khusus jalan tol khusus truk.Â
Para pemilik bus hatus menegur dan mengingatkan supir bus yang ugal ugalan. Petugas jalan tol harusnya berpatroli untuk mengawasi pelanggaran lalu lintas bukan hanya saat ada pejabat negara lewat melintasi ruas tol.
Kita harus ingat kembali tujuan dibuatnya jalan tol untuk kelancaran dan kepentingan masyarakat bukan hanya bisnis saja. Semoga info ini menjadi bahan perbaikan bagi pengelola jalan tol dan pemer8ntah agar negara kita semakin baik.