Mohon tunggu...
Samsudin Simatupang
Samsudin Simatupang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis kelahiran Palembang pada 13 nopember 1961. Saat ini menjadi anggota PPPSU ( Perkumpulan Penulis Pendidik Sumatera Utara ). Kegiatan sehari hari menulis artikel di Gurusiana Media Guru dan Kompasiana Indonesia, Pemerhati Kegiatan Sosial Kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nilai Filosof dalam Kehidupan Ayat "Maka Nikmat Tuhan Kamu Manakah yang Kamu Dustakan?"

5 Oktober 2022   11:38 Diperbarui: 5 Oktober 2022   11:41 1972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumen Surat Ar Rahman Al Qur'anul Karim)

                                                                                   

Bila kita membuka Surat Ar Rahman mula ayat 1 sampai ayat 78, tentunya kita akan menemukan 31 kali Allah berfirman dengan kalimat  ( Dari Qur'an Surat Ar Rahman ayat 1-78 ) yang berarti Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?. Mengapa sampai berulang ulang Allah swt menyampaikan ayat ini. Tentunya menjadi pertanyaan besar bagi kita yang beriman kepada Allah swt dan kekuasaannya.

Allah swt telah memberikan begitu banyaknya nikmat, mulai dari rambut, alis mata, kepala, hidung, kumis, pipi, telinga, bibir, mulut, cambang, dahi, bulu mata, dagu, leher, badan, kaki, lengan, dan lain lain. Belum nikmat yang tak terlihat oleh indra kita. Pernahkah kita bersukur dan berfikir tentang hal ini ? Hanya orang yang beriman yang dapat menjawabnya. Lihat saja bila kita operasi mata berapa biaya yang dibutuhkan, operasi jantung berapa biaya yang dibutuhkan, dan lan lain.

Bila kita akan menghitung berapa besar biaya untuk menciptakan seorang manusia tentunya tidak cukup air laut untuk menggoreskannya. Belum lagi yang ada diluar tubuh kita seperti tanah, air, gunung, laut, dan lai lain. Akankah kita mengingkarinya lagi. Ingat manusia hebat yang ingkar kepada Allah swt seperti Raja Fir'aun ( sampai saat ini tubuhnya masih ada dalam bentuk mummi di Mesir dan itu tanda kebesaran Allah swt ), Kan'an anak dari Nabi Nuh AS yang sombong ingkar kepada Allah swt menjauhi banjir bah ke ujung bukit gunung tapi akhirnya tenggelam.

Marilah kita selalu bersukur atas semua nikmat yang diberikan Allah swt selama hidup ini. Ingat tujuan hidup di dunia adalah kebahagiaan di alam dunia, kebahagiaan di alam akhirat kelak dan dijauhkan dari siksa api neraka dan dimasukkan kedalam surga firdaus. Hidup di dunia hanya sementara ( paling lama 150 tahun ) dan hidup yang kekal adalah di akhirat ( tidak terbatas lamanya dan han ya Allah swt yang 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun