Mohon tunggu...
Samsudin Simatupang
Samsudin Simatupang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis kelahiran Palembang pada 13 nopember 1961. Saat ini menjadi anggota PPPSU ( Perkumpulan Penulis Pendidik Sumatera Utara ). Kegiatan sehari hari menulis artikel di Gurusiana Media Guru dan Kompasiana Indonesia, Pemerhati Kegiatan Sosial Kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengusaha Sedih Menerima Kenaikan Harga BBM Tahun 2022

29 September 2022   10:50 Diperbarui: 29 September 2022   10:57 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen CNBC Indonesia

Saat pemerintah menetapkan harga baru BBM jenis solar Rp 6.800,00, pertamax Rp 14.500,00, dan pertalite Rp 10.000,00, pro dan kontra bermunculan dikalangan masyarakat. 

Ditambah lagi pom bensin Vivo dipatok minimal Rp 10.900,00 dan Shell minimal Rp 15.420,00 membuat rakyat menjerit. Belum lagi para pengusaha menangis sedih karena harys menerima kebijakan pemerintah dengan terpaksa.

Sehingga pengusaha berusaha dengan cara lain untuk mengatasi beban tersebut dengan betbagai cara. 

Lihat saja para pengusaha tahu tempe mengurangi ukurannnya dengan harga naik sefikit dan pengurangan produksi dan ini berdampak bagi pengurangan pekerja. Pengusaha sayur mayur dan kebutuhan pokok terkena dampak dan mengurangi pembelian dan penjualannya. Belum lagi naiknnya tarif transportasi kota dan pedesaan.

Para pengusaha menyadari kebijakan pemerintah ini disebabkan naiknya harga minyak dunia. Tapi saat harga minyak dunia turun, apakah pemerintah akan menurunkan harga BBM. 

Tentunya jawabannya diserahkan kepada pemerintah hati nurani para pemimpin di negeri ini. Semoga pemerintah berlaku bijak akan tangis rakyat dan pengusaha akibat kenaikan BBM yang terjadi saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun