Mohon tunggu...
Samsudin Simatupang
Samsudin Simatupang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis kelahiran Palembang pada 13 nopember 1961. Saat ini menjadi anggota PPPSU ( Perkumpulan Penulis Pendidik Sumatera Utara ). Kegiatan sehari hari menulis artikel di Gurusiana Media Guru dan Kompasiana Indonesia, Pemerhati Kegiatan Sosial Kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Mangalame Merupakan Tradisi Masyarakat Tapsel

22 April 2022   07:30 Diperbarui: 22 April 2022   07:36 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Bulan Ramadan merupakan bulan keberkahan bagi umat Islam. Begitu pula bagi masyarakat Tapsel bulan Ramadan dijadikan momen terindah untuk melaksanakan ibadah puasa. Setelah sebulan melaksanakan puasa Ramadan maka Hari Raya Idul Fitri disambut dengan gegap gempita oleh seluruh masyarakat.

Tradisi pada akhir bulan Ramadan yang sangat menarik adalah Mangalame. Mangalame adalah membuat alame ( dodol ) yang dilakukan secara bersama sama. 

Biasanya pembuatan alame ini bisa memakan waktu 6 - 10 jam tergantung adonan alame  yang akan dibuat. Tradisi mangalame ini sudah turun temurun hingga saat ini.

Masyarakat Tapsel menjadikan tradisi Mangalame untuk melengkapi menu makanan pada Hari Raya Idul Fitri. Pada saat Mangalame hati sangat senang walaupun cukup lama menyesaikannya. 

Mereka menjadikan tradisi ini sebagai warisan turun temurun yang perlu dilestarikan. Walaupun saat ini banyak penjual alame di pasar namun tetap tradisi Mangalame tetap menjadi utama bagi masyarakat.

Marilah kita pertahankan tradisi Mangalame ini sebagai warisan budaya daerah di Indonesia. Semoga tradisi yang baik tetap dapat dipertahankan oleh masyarakat Tapsel. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun