Mohon tunggu...
sampe purba
sampe purba Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Insan NKRI

Insan NKRI

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Resensi Buku "Kristen Bertanya, Muslim Menjawab" Karya Ahmad Nurcholish

14 Mei 2020   17:08 Diperbarui: 14 Mei 2020   17:05 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Resensi Buku

"Kristen Bertanya, Muslim Menjawab", karya Ahmad Nurcholish

Menjelajahi buku ini, kita dibawa ke pengembaraan dan dialog spritualitas yang sejuk.Mengundang tanya dan rasa ingin tahu, serta mencerahkan. Buku ini menunjukkan, bahwa  untuk menjawab pertanyaan yang rada rada serempun tidak perlu harus dengan diksi dan kalimat kalimat seram.

Peluncuran buku secara daring ( on line -- karena dalam suasana PSBB) beberapa minggu yang lalu, yang dihadiri banyak orang -- sekitar 100 orang, menampilkan tiga pembahas yang sangat kompeten. Ada Pdt. Gomar Gultom -- Ketum PGI, Romo Jo Hariyanto -- Sekum ICRP, dan ibu Susi Ivvaty (Founder alif.id). Beberapa pandangan, harapan, apresiasi dan masukan diberikan. Yang intinya bagaimana dalam rumah bersama Indonesia ini dialog antar iman tersebut menjadi sesuatu yang konstruktif, kolaboratif dan memberi kontribusi dalam  semangat  kebhinnekaan keluarga besar Indonesia.

Beberapa pertanyaan yang kritis disampaikan terhadap refleksi dan ekspektasi para penanggap tersebut, mendapat jawaban secara proporsional. Bung Jerry Sumampow sebagai host moderator dapat mengatur lalu lintas diskusi -- sambil ngabuburit on line tersebut dengan baik.

Dengan menyimak daftar dan sambutan dari berbagai kalangan pada bagian awal buku ini, sesungguhnya telah menunjukkan kelas sosial dan kasta pergaulan spritualitas penulisnya. Penulis, yang menyandang nama Nurcholish di belakangnya, tidak berada di bawah bayang bayang kebesaran alm. Nurcholish Madjid, sang cendekiawan muslim par excellence pada zamannya. Tetapi justru mempertegas benang biru DNA tradisi kecendekiawanan mereka sebagai keluarga muslim yang inklusif, toleran dan mempraktekkan  bahwa agama itu adalah rahmat untuk manusia dan kemanusiaan kita.

Musdah Mulia, Ketua Umum Indonesia Conference on Religion And Peace (ICRP) menyimpulkan dengan tepat "Letak penting buku ini adalah menjelaskan ajaran Islam yang benar dan kompatibel dengan nilai-nilai kemanusiaan universal sehingga selaras dengan prinsip demokrasi dan pluralisme beragama, serta juga selaras dengan nilai-nilai Pancasila yang menjadi ideologi bangsa Indonesia.

Jawaban jawaban yang diberikan tidak menunjukkan adanya kepongahan rohani, debat kusir apologetik -- meminjam istilah Pdt Albertus Patty. Buku ini juga menjawab hoax yang lagi subur suburnya berseliweran di jagat maya Indonesia. Buku ini merupakan menu yang pas bagi penggemar kuliner "berkuah" ukhuwah wahtoniyah maupun ukhuwah basyariyah, meminjam istilah KH M. Cheng Hoo Djadi Galapajo. Buku ini adalah seteguk oase yang dirindukan.

Walau cukup tebal, 530 halaman, 7 bagian, di luar sambutan dan daftar pustaka, sesungguhnya isinya dapat kita cerna dengan santai. Sambil mendengar lagu lagu top hit dari spotify misalnya. Tidak membosankan.

Cara menjawab Cak Nurcholish yang terkadang jenaka, tetapi mengena dan walau  sedikit diambangkan bagi saya sangat terasa pas.

Beberapa bagian saya coba cuplik ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun