Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lain Rizieq Beda Ahok dan Nikita Semakin Merasa Menang

21 November 2020   13:33 Diperbarui: 21 November 2020   13:34 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEOLAH telah menjadi rumus tak pasti, setiap orang yang dipanggil pihak kepolisian selalu menghindar. Alasan paling lazim digunakan adalah "Sakit". 

Telah banyak contoh kasus tentunya selama proses hukum terjadi di tanah air, baik di tingkat daerah maupun pusat. Kata sakti "Sakit" tak terhitung lagi dimanfaatkan demi menghindar proses pemeriksaan aparat hukum.

Bukan maksud menuduh, contoh paling anyar terjadi pada Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS). Akibat kerumunan massa yang sengaja diundangnya dalam pesta pernikahan putrinya---Syarifah Najwa Shihab dan sejumlah kegiatan lain seperti peringatan Maulid Nabi Muhamad membuatnya harus berurusan dengan pihak kepolisian Polda Metro Jaya. 

Imam Besar FPI tersebut dipanggil Polda Metro untuk dimintai keterangan. Sayang, yang bersangkutan tidak bisa hadir lantaran kondisi tubuhnya sedang kurang sehat alias sakit. 

Sebenarnya sangat wajar, bila HRS mengeluh sakit. Setibanya di tanah air, Selasa (10/11/20) acaranya sangat padat. Namun, bagi pihak yang kontra dengannya hal itu dianggapnya sebagai alasan belaka. HRS sengaja menghindar dari pemanggilan Polda Metro. Wallahuallam Bhi Shawab.

Seandainya HRS "pura-pura" sakit demi menghindari proses pemeriksaan, memang sungguh disayangkan. Dia yang dianggap sebagai Imam Besar dan selalu lantang siap mempertaruhkan segalanya demi jihad, nyatanya ciut hanya karena menghadapi panggilan pihak kepolisian. 

Padahal, bila HRS tidak merasa bersalah, lebih baik hadapi saja panggilan tersebut agar semuanya menjadi clear. Tidak ada segala macam praduga macam-macam dari publik.

Seperti saya baca di salah satu media mainstream nasional, Nikita Mirzani menjadikan tidak sehatnya HRS bahan lelucon. Seleb yang akrab disapa Nyai tersebut menilai sang Habib tidak jantan menghadapi pemanggilan polisi dengan dalih sakit. 

"Kenapa semua orang kalau dipanggil polisi bilang sakit? Kecuali saya. Kita doakan semoga [Rizieq Shihab] cepat.....," tulis Niki, di akun instagramnya, Jumat (20/11). CNN Indonesia. 

Tulisan Nikita dalam amatan pribadi, sangat sederhana, namus sarat makna. Maksudnya, ibu beranak tiga ini ingin memperlihatkan sekaligus menyindir HRS bahwa dirinya sebagai perempuan justru lebih kuat dan tegar dalam menghadapi panggilan polisi. 

Dalam tulisan itu juga, Nikita seolah ingin mengirimkan pesan. Dialah pemenang dalam perseteruannya dengan HRS. Faktanya memang sejauh ini demikian. 

Meski bukan akibat Nikita, Imam Besar FPI harus berurusan dengan pihak kepolisian. Selain itu, TNI AD mencopoti spanduk dan baliho HRS. Dan, satu lagi, rencana reuni akbar 212 yeng rencananya digelar di Monas, 2 Desember pun tak mendapat izin. 

Sementara di lain pihak, Nikita Mirzani masih bebas bergerak dan melakukan apapun tanpa ada intervensi sedikitpun dari pemerintah.

Kembali pada HRS yang tidak menghadiri panggilan Polda Metro Jaya dengan alasan sakit. Saya jadi teringat pada seteru HRS lainnya. Basuki Tjahaya Purnama (Ahok). 

Saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, Ahok harus menjalani serangkaian proses hukum atas dugaan penistaan agama. Salah satu pelapornya adalah HRS dan kelompoknya. 

Beda halnya dengan HRS yang mendadak sakit, Ahok justru tegar dan tak beralasan saat menghadapi pemeriksaan. Hingga akhirnya sama-sama diketahui, Ahok dinyatakan bersalah dan divonis 2 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara.

Namun sekali lagi dalam kesempatan ini tidak hendak membandingkan HRS dan Ahok. Hanya saja kebetulan kedua sosok ini memiliki historis kuat dimasa lalu. Bahkan, salah satu bukti dari adanya historis tersebut adalah terbentuknya PA 212. 

Pada kesempatan ini juga tidak hendak menuduh HRS pura-pura sakit dan menghindar dari panggilan polisi. Bisa saja Imam Besar ini memang kelelahan. 

Hanya faktanya demikian, Ahok tidak pernah mangkir dari panggilan polisi hingga alhirnya dipenjara. Dan, HRS memang tidak datang karena katanya sedang sakit. 

Mungkin hal tersebut di atas hanya kebetulan. Tapi patut diakui, lain Rizieq beda Ahok dalam menghadapi panggilan polisi. 

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun