Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Cerdik, Sekali Gebuk, Anies-RK Puyeng dan Prabowo Dibiarkan Manuver

19 November 2020   14:20 Diperbarui: 19 November 2020   14:29 6551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: tirto.id

Masih jauh kemungkinan kedua kepala daerah itu dinyatakan bersalah dan harus mendapat sanksi hukum. Tapi, kejadian tersebut setidaknya mampu membuat kredibelitas mereka dipertaruhkan. 

Apalagi, sebelumnya berdasarkan hasil survei Indonesia Elections and Strategic (indEX), Anies pada Mei 2020 lalu berada diangka 13,7 persen turun menjadi 4,7 persen. Sedangkan Ridwan Kamil, asalnya 12,8 persen pada Agustus, turun menjadi 7,8 persen. 

Prabowo Dibiarkan Bermanuver 

Seiring dengan kedatangan HRS, banyak pihak mendesak Menhan Prabowo Subianto untuk menjemputnya di Bandara Soeta. Namun, hal itu tak terwujud. Mantan Danjend Kopasus ini tak bereaksi apapun. 

Tapi, siapa sangka tiba-tiba melalui Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mantan suami Titiek Soeharto  meminta pihak pemerintah membebaskan sejumlah tokoh yang terjerat kasus hukum, sebagai syarat rekonsiliasi pasca Pilpres 2019. Misal, Bachtiar Nasir, Eggi Sudjana, Kivlan Zen, Sofyan Jacob, dan Mayjen (Purn) Soenarko. 

Kaget? Itu pasti. Mungkin banyak sangkaan, Prabowo mulai hendak macam-macam dengan Jokowi. Namun, dalam pandangan sederhanaku tidak demikian halnya.

Saya pikir, ini bagian dari strategi Jokowi dengan Prabowo tentunya. Orang nomor satu di republik ini paham, situasi pembantunya itu tengah di persimpangan atas pulangnya HRS. Sebab Imam Besar FPI ini pernah sangat dekat saat masih sama-sama di pihak oposisi. Belum lagi desakan publik yang terus memintanya untuk menjemput HRS kian membuat Prabowo terdesak. 

Guna mencairkan suasana dan meredam desakan publik, Jokowi membiarkan Prabowo bermanuver dengan cara meminta pada pemerintah untuk melepaskan para pendukungnya dimaksud. Dalihnya sebagai salah satu syarat rekonsiliasi. 

Anehnya, kenapa harus bertepatan dengan kepulangan HRS. Kenapa, tidak sejak awal saat mereka membangun rekonsiliasi? Jawabannya, Ini hanya bagian dari kecerdikan strategi Jokowi untuk membiarkan Prabowo bermanuver. Maksudnya adalah menyelamatkan muka pembantunya tersebut. 

Bagaimanapun, Prabowo adalah bagian dari grand design kepentingan politik Pilpres 2024. Sebagai petugas partai, Jokowi dituntut bisa memuluskan jalan dua partai besar yang digadang-gadang bakal berkoalisi. PDIP dan Partai Gerindra. 

Itulah hipotesa sederhana saya. Boleh percaya dan boleh juga tidak. Semuanya diserahkan kembali pada anda.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun