Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siasat Jokowi "Rontokkan" HRS dan bila Prabowo Masih Oposisi

18 November 2020   23:44 Diperbarui: 19 November 2020   00:03 14421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ADA banyak tipikal kepemimpinan. Tiap-tiap tipikal pasti mempunyai karakter dan ciri khas masing-masing. 

Negara kita pernah punya tipikal pemimpin agresor dan menggebu-gebu dalam diri Bung Karno. Bagi beliau tidak ada kata ampun bagi siapa saja yang hendak merongrong kedaulatan RI. Gempur dan rontokan. 

Contohnya saat negara tetangga Malaysia hendak "main-main", Putra Sang Fajar langsung teriakan "Ganyang Malayasia". Kemudian, beberapa pemberontakan yang terjadi di tanah air, pemimpin besar revolusi ini pun tak pernah memberi ampun. 

Ada juga Presiden Soeharto. Tipikalnya seperti air tenang yang diam-diam menghanyutkan. Murah senyum dan santuy. Namun, siapa sangka di balik semua itu dia bertangan besi. Tidak boleh ada siapa dan pihak manapun macam-macam terhadapnya. Berani, artinya nyawa melayang atau persekusi. 

Lalu, bagaimana dengan tipikal kepemimpinan Presiden Joko Widodo? Jujur saja sangat sulit menebak tipikal kepemimpinannya. Bikin gereget. 

Kadang tegas, kadang melunak. Ada kalanya berpihak demi kepentingan rakyat, tetapi sering juga kebijakannya berpihak pada kepentingan tertentu. Gereget, kan? 

Lupakan yang lalu. Kita coba menelisik peristiwa yang akhir-akhir ini terjadi. Khususnya saat Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS) kembali dari perantauannya, Arab Saudi. 

Setibanya HRS di Bandara Soekarno Hatta (Soeta), negara seolah miliknya. Tanpa mempedulikan apa yang sedang terjadi, Imam Besar FPI beserta jutaan pendukungnya bersuka cita. 

Seolah mengelu-elukan seorang pahlawan yang baru datang dari medan perang. Istilah kata, negara ini milik gue, yang lain hanya ngontrak. 

Faktanya demikian. HRS dan pendukungnya seolah tak menganggap pemerintah. Padahal selama ini mereka telah berupaya keras menangani pandemi virus Korona (Covid-19). 

Salah satu caranya mengeluarkan aturan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Namun, semua itu dianggapnya hanya macan kertas di atas meja. Tidak ngaruh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun