Akan lebih berat bagi PDIP, apabila Ganjar disandingkan dengan salah seorang diantara Anies Baswedan atau Ridwan Kamil. Keduanya memiliki elektabilitas tinggi dan basis pendukung yang cukup kuat.Â
Artinya secara hitung-hitungan di atas kertas, pasangan Ganjar-Anies atau Ganjar-Ridwan Kamil akan menjadi pasangan berbahaya dan lawan sangat berat bagi pasangan Prabowo-Puan Maharani.Â
Untuk menghindari hal seperti itu, penulis kira PDIP atau Megawati harus menurunkan egonya dengan tidak memaksakan Puan Nyapres. Lebih baik Ganjar yang didorong jadi wakil Prabowo atau sebaliknya, tergantung komitmen politik yang dibangun. Sementara, Puan usahakan tetap menjadi Ketua DPR RI.Â
Lagi pula, Puan adalah putri kandung Megawati Soekarno Putri, yang kemungkinan jabatan ketua umum partai akan jatuh pada dirinya. Tentu, jika kelak jabatan ketua umum telah dalam genggaman, Puan bisa menjadi king maker.Â
Dengan menjadi king maker, Puan akan memiliki kebebasan di waktu-waktu mendatang. Â Apakah Ia hendak mencalonkan diri atau mencari figur lain seperti yang dilakukan Megawati yang mempercayakan dukungannya kepada Jokowi.Â
Kendati begitu, ini baru hitung-hitungan jika Pilpres dalam waktu dekat. Seperti penulis bilang, Belanda masih jauh. Artinya masih banyak hal-hal yang akan terjadi dalam empat tahun mendatang. Termasuk fluktuasi elektabilitas para kandidat Pilpres 2024.
Salam