Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo Masih Perkasa, Ganjar Pranowo Bikin Dilema PDIP

16 Oktober 2020   22:57 Diperbarui: 16 Oktober 2020   23:02 2053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Prabowo dan Ganjar Pranowo bersaing ketat sebagai capres 2024, sementara Ridwan Kamil dan Anies berpotensi kuat menjadi calon wakil presiden," ungkap Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB dalam press release di Jakarta, pada Jumat (16/10/2020). 

Menurut Leonard, figur Prabowo dan Ganjar merepresentasikan koalisi dua partai politik besar yang sedang berkuasa saat ini, yaitu PDIP dan Gerindra. Masalahnya, apakah PDIP akan mengusung Ganjar ataukah mendorong Puan Maharani pada 2024 mendatang. 

Lalu dimana posisi Puan Maharani yang selama ini digadang-gadang bakal diduetkan dengan Prabowo Subianto? 

Menurut temuan Indometer, posisi Puan masih tetap berada di papan bawah. Politisi PDIP tersebut hanya memperoleh 1,1%. Jauh di bawah koleganya, Ganjar Pranowo. 

Merujuk pada hasil survei Indometer, menurut hemat penulis akan membuat PDIP kebingungan dan dilematis. Kenapa? 

Pada satu sisi, penulis yakin bahwa PDIP khususnya Megawati Soekarno Putri selaku Ketua Umum Partai sekaligus ibu kandung Puan menginginkan puterinya itu maju Pilpres. Selain mengikuti jejak sang ibu, juga meneruskan trah Sukarno di pemerintahan Republik Indonesia. 

Namun, pada lain sisi, PDIP juga khawatir jika memaksakan Puan tetap maju Pilpres dengan elektabilitas jeblok. Sementara ganjar terus meroket. 

Jika Puan Maharani dengan hitungan elektabilitas rendah tetap dipaksakan mendampingi Prabowo Subianto, bukan mustahil Ganjar Pranowo menjadi buruan partai politik lain. Ini tentu bakal menjadi bumerang apabila Gubernur Jawa Tengah tersebut tertarik. 

Kecenderungan Ganjar menerima pinangan partai politik lain cukup terbuka lebar, mengingat kepentingan dia dengan PDIP tidak begitu kuat lagi. Politisi senior itu tidak bisa lagi mencalonkan diri jadi gubernur. 

Bagi Ganjar, jalan satu-satunya meningkatkan karier politik adalah dengan naik menjadi presiden atau wakil presiden. Karena berkarir di gedung parlemen pun sudah pernah dia rasakan. 

Dan, apabila kesempatan meningkatkan karier politiknya tidak ia dapatkan di PDIP, maka sah-sah saja jika akhirnya dia menyebrang pada partai yang menghargai prestasi dan pencapaiannya selama ini. Partai tersebut bisa saja Nasdem yang membuat poros baru dengan partai-partai lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun