Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nama Partai Baru Amien Rais Selamatkan Sumpah Mumtaz

1 Oktober 2020   23:37 Diperbarui: 1 Oktober 2020   23:42 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

HAMPIR dalam kurun waktu sebulan, mantan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Mumtaz Rais menjadi sorotan tajam publik. Karena, tindakan dan ucapannya yang dianggap tidak mencerminkan seorang public figure.

Pertama, Mumtaz terjebak keributan dengan salah seorang pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Namawi Pamolango dalam pesawat Garuda. Keributan tersebut dipicu oleh prilaku Ketua DPP PAN tersebut tak diterima oleh Nawawi saat sedang melakukan panggilan telepon saat pesawat yang ditumpanginya tengah mengisi bahan bakar. 

Alih-alih merespon positif atas teguran tersebut, Mumtaz malah membentak sambil bertanya identitas Namawi. Gara-gara itu keduanya hampir terjadi keributan, untung saja berhasil dilerai. 

Namun demikian, prilaku Mumtaz tak urung menuai banyak cibiran. Tindakannya dianggap tidak mencerminkan sebagai public figure atau tokoh nasional yang mestinya lebih taat dan mengerti tentang segala aturan, termasuk di dalam pesawat terbang. 

Kedua, menantu Ketua Umum (Ketum) PAN, Zulkifli Hasan ini membuka pintu konflik dengan ayahnya sendiri, Amien Rais. Mumtaz terang-terangan mencibir rencana ayahnya untuk membentuk partai baru dengan nama PAN Reformasi. Menurutnya, partai baru yang akan dibentuk ayahnya tidak akan pernah terwujud dan menyebut ayahnya sedang berhalusinasi. 

Tak cukup, dengan penuh percaya diri Mumtaz juga berani bersumpah akan berenang dari Pantai Kapuk, Jakarta hingga ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) jika PAN Reformasi yang sedang dirumuskan ayahnya, Amien Rais terbentuk. Dia juga berani memastikan dan bertaruh tak ada satupun kader PAN yang berniat meninggalkan partai berlogo matahari terbit ini ke partai bentukan ayahnya nanti, terutama kader-kader yang saat ini memegang jabatan publik. 

Sumpah di atas adalah jika PAN Reformasi terbentuk. Ada satu lagi sumpah yang diobral Mumtaz. Yaitu, dia rela berenang bolak-balik Jakarta-Labuan Bajo apabila Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly meresmikan pendirian partai baru tersebut. Ia bilang hal itu itung-itung sebagai hadiah jika PAN Reformasi resmi terbentuk. 

Diobralnya sumpah Mumtaz tersebut karena dia percaya bahwa PAN Reformasi yang digagas ayahnya akan layu sebelum berkembang, karena tidak akan ada kader PAN yang bergabung. Sebab, para kader PAN sibuk bekerja, bukan pengangguran yang berhalusinasi ingin mendirikan partai politik. 

Tak jauh beda dengan peristiwa pertama, pernyataan cenderung meremehkan atas niatan ayahnya ini juga tak urung menuai cibiran sejumlah kalangan. Dia dianggap sebagai anak durhaka, karena telah merendahkan niat ayahnya sendiri. 

Dari sudut pandang hubungan darah, boleh jadi sikap Mumtaz terhadap niat ayahnya ini tidak pantas. Namun, sebagaimana kita pahami bahwa politik adalah pusat dari segala kemungkinan. Maka tak aneh hanya karena beda pandangan politik, hubungan darah menjadi terlupakan. 

Mumtaz Selamat dari Sumpah 

Sebagaimana telah dijanjikan Amien Rais, nama partai baru bentukannya akan diumumkan bertepatan dengan hari Kesaktian Pancasila,  Kamis, 1 Oktober 2020. Dan, hal tersebut benar-benar ditepati. Nama partai baru bentukannya itu adalah Partai Ummat. 

Pengumumuman nama partai barunya ini Amien Rais sampaikan langsung melalui chanel youtube pribadi, "Amien Rais Official". Kamis, (1/10/20). 

"Partai Ummat insya Allah bertekad akan bekerja dan berjuang bersama anak bangsa lainnya melawan kezaliman dan menegakkan keadilan," kata Amien. Dikutip dari Kompas.com. 

Dalam kesempatan yang sama, Amien juga menyebut, Partai Ummat akan bekerja dan berjuang berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan aturan demokrasi. 

Masih dikutip dari Kompas.com, Amien pernah mengatakan, partai barunya akan menggunakan semboyan "Lawan kezaliman dan tegakkan keadilan" dengan berasaskan rahmatan lil alamin. Sebab hal itu akan bisa membimbing aksi, kiprah, aktivitas, gerakan, dan pengorbanan ia dan sahabat-sahabatnya. 

Dengan telah diumumkannya partai baru bentukan Amien Rais, berarti satu tabir atau teka-teki tentang nama partai telah terjawab. Hanya saja dalam hipotesis sederhana penulis nama partai baru ini akan menyelamatkan Mumtaz dari sumpahnya, sekalipun partai ini benar-benar terbentuk dan mendapatkan stempel Menkumham. 

Kenapa? 

Karena jangan heran setiap pernyataan politik pasti akan dibalas dengan pernyataan politik pula. Maksudnya adalah, Mumtaz akan berkilah bahwa  saat dirinya mengobral sumpah akan berenang dari Pantai Kapuk ke Labuan Bajo jika partai baru Amien Rais terbentuk. Dan, sebaliknya dia bakal berenang dari Labuan Bajo ke Pantai Kapuk jika partai baru ayahnya itu mendapat izin Menkumham, apabila nama partai baru itu PAN Reformasi. 

Sementara seperti telah diumumkan oleh Amien Rais sendiri, nama partai baru itu adalah Partai Ummat. Dengan demikian, perbedaan nama ini akan sangat dijadikan senjata utama oleh Mumtaz jika kelak ada yang menagih sumpahnya tersebut. 

Mumtaz kemungkinan besar akan berkilah, sumpahnya itu dia ucapkan jika PAN Reformasi terbentuk. Bukan Partai Ummat. 

Jadi kesimpulan penulis, nama Partai Ummat pada akhirnya akan mampu menyelamatkan Mumtaz Rais dari ancaman sumpahnya sendiri, sekalipun nantinya mampu berkiprah dan mewarnai ranah politik nasional. Ya, namanya juga politik, selalu penuh dengan intrik. 

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun