Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kritik Nyeleneh Rocky Gerung pada Jokowi, Kali Ini Bikin Geleng-geleng Kepala

22 September 2020   19:22 Diperbarui: 23 September 2020   02:35 1396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi virus corona (Covid-19) tidak hanya mengancam keselamatan nyawa manusia, tetapi memporak-porandakan sektor ekonomi. 

DI PENGHUJUNG tahun 2019 penduduk dunia dikagetkan dengan munculnya virus tak dikenal di Wuhan, China. Virus yang belakangan terkenal dengan sebutan virus corona atau corona virus disease 2019 (covid-19) tersebut memiliki pergerakan (penularan) yang begitu cepat dan mematikan. 

Tak heran, karena karena penyebarannya begitu cepat, menjadikan virus corona tersebut mampu menyerang ke hampir seluruh negara di dunia. Hingga akhirnya virus ini ditetapkan oleh badan kesehatan dunia, WHO sebagai pandemi sekitar bulan Maret 2020 lalu. 

Terang saja, akibat penyebaran virus corona ini begitu masif dan sangat menginfeksi banyak umat manusia di seluruh dunia, membuat masing-masing negara melakukan segala upaya demi menekan angka sekaligus memutus mata rantai penyebarannya. Namun, hingga saat ini justru tak sedikit negara yang melaporkan terjadinya peningkatan kasus virus dimaksud, termasuk salah satunya adalah Indonesia. 

Sejak virus corona menyerang tanah air pada awal Maret 2020, hingga hari ini, Selasa (22/9/20), jumlah kasus positif mencapai 252.923 orang. Dari jumlah tersebut di antaranya telah sembuh sebanyak 184.298 orang dan 9.837 orang dinyatakan meninggal dunia. 

Jumlah tersebut di atas kemungkinan besar akan terus bertambah, mengingat belum ada tanda-tanda bahwa virus asal Wuhan, China tersebut menunjukan grafik menurun. Tentu saja merupakan tantangan berat bagi Pemerintah Indonesia. Tidak hanya penanganan pada sektor kesehatan, tetapi sekaligus penangan tentang masalah sektor ekonomi. 

Sebagaimana diketahui, semenjak menyebarnya virus corona di tanah air, pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat buruk. Hal ini disebabkan begitu banyaknya sektor-sektor aktivitas ekonomi yang lumpuh. 

Bila situasi ini terus berlanjut, menurut beberapa pakar ekonomi, Indonesia kemungkinan besar akan terjerumus dalam jurang resesi. Kendati begitu, analisa tersebut sempat dimentahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Menurut Presiden RI ke-7 tersebut, Indonesia diyakini akan mampu keluar dari jebakan resesi. Pasalnya masih memiliki waktu dua minggu atau hingga akhir bulan September 2020 untuk meningkatkan daya ungkit ekonomi tanah air. 

Tidak jelas bagaimana cara mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkit pertumbuhan ekonomi Indonesia. Yang pasti, hal ini justru menjadi bahan olok-olok pengamat politik tanah air, Rocky Gerung. 

Melalui akun Youtube Rocky Gerung Official, pria yang kerap dijuluki profesor akal sehat tersebut menilai, bahwa pernyataan Presiden Jokowi tersebut adalah hal mustahil. Sebab, saat ini Indonesia sedang di-lockdown oleh 59 negara. 

"Resesi itu artinya trade dan industri berhenti karena terkunci Covid-19. Saat ini, 59 negara ikutan 'mengepung' kita, jadi enggak mungkin Pak, kita keluar dari resesi," ungkap Rocky, Jumat (18/9). Dikutip dari Suara.com.

Setelah menyatakan ketidak setujuannya atas pernyataan orang nomor satu di Indonesia, Rocky Gerung kembali melontarkan pernyataan nyeleneh yang bisa membuat kita geleng-geleng kepala. Pasalnya, apa yang dilontarkannya ini cukup berani dan terkesan meremehkan. 

Pria kelahiran Manado, 20 Januari 1959 tersebut mengaku tidak paham atas pikiran Jokowi sehingga dibutuhkan seorang psikolog. 

"Ada halusinasi di dalam pikiran presiden, seperti (penggunaan kata) meroket, nanti kurva corona melandai, nanti ekonomi bisa tumbuh melebihi Malaysia, Singapura dan segala macam. Jadi ada sesuatu di kepalanya yang tidak terhubung dengan realitas, dan ini menjadi tugas psikolog untuk menjelaskan mengapa (Jokowi) bisa begitu," sambung Rocky. (Suara.com). 

Begitulah kalau Rocky Gerung jika melontarkan kritik. Pernyataan-pernyataannya memang kontroversial. Bukan sekali dua kali dia mengeluarkan statement yang bisa memantik kegaduhan publik. 

Seperti halnya kritik terhadap Presiden Jokowi. Tanpa tendeng aling-aling dia menyebut untuk bisa memahami pernyataan orang nomor satu di republik ini dibutuhkan seorang psikolog. Tentu, menurut penulis tidak semua orang yang kerap mengkritisi Presiden Jokowi seberani Rocky Gerung. 

Tapi, itulah Rocky Gerung. Pria yang kerap menuai kontroversi.


Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun