Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kadar "Mesra" Prabowo-Mega Makin Kuat, SBY Masih No Way

8 Agustus 2020   22:43 Diperbarui: 8 Agustus 2020   22:38 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari kacamata politik, boleh jadi dengan hanya diundangnya Megawati Soekarnoputri dalam KLB Gerindra, merupakan bagian dari strategi dan lebih mempererat tali komunikasi kedua partai dalam menghadapi agenda politik nasional.

Sebagaimana diketahui dalam menghadapai Pilkada serentak 2020, kedua partai juga banyak menjalin koalisi bersama di beberapa daerah pemilihan. Selain itu, ada satu agenda politik yang jauh lebih besar, yakni Pilpres 2024.

Anggapan ini sebenarnya sempat di bantah oleh Andre Rosiade, dalam acara telewicara yang ditayangkan langsung oleh Televisi CNN Indonesia, Sabtu malam (8/8/2020). Menurutnya, undangan yang dilayangkan oleh partainya terhadap megawati karena kapasitasnya sebagai mantan presiden ke-5.

Tentu, sah-sah saja jika Andre berpendapat demikian. Namun, jika bicara mantan seorang presiden, mengapa Partai Gerindra tidak mengundang Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bukankah, dia juga mantan presiden?

Bagi saya, jawaban Andre itu hanyalah alasan klise khas politisi. Namun, tanpa dia sadari, jawaban itu bagi saya terlalu mudah ditebak.

Pertama, Pertai Gerindra dan Prabowo memang tidak memiliki kepentingan politik kuat dengan Partai Demokrat dan SBY.

Bagi Gerindra, berbaik-baik dengan Partai Demokrat justru dikhawatirkan akan menjadi bumerang. Karena, takut akan menyinggung perasaan Megawati yang selama ini hubungannya dengan Partai Demokrat dan SBY kurang harmonis.

Jika PDIP dan Megawati tersinggung, tentu bakal menjadi kerugian besar, khususnya bagi Prabowo Subianto, menuju Pilpres 2024.

Kedua, sebagaimana saya bahas di atas. Diundangnya Megawati tak lepas dari ingin menjaga hubungan baik diantara keduanya, agar rencana dan strategi politik yang telah dirancang selama ini semakin erat.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa kedua partai, khususnya Megawati dan Prabowo digadang-gadang akan berkoalisi pada Pilpres 2024. Dalam hal ini, PDIP kemungkinan besar akan mengusung nama Puan Maharani sebagai pendamping Prabowo Subianto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun