Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

27 Juni, Saat WS Rendra Ditangkap dan Jadi Korban Kekuasaan Orba

27 Juni 2020   10:50 Diperbarui: 27 Juni 2020   10:51 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ADA yang bilang bahwa masing-masing tanggal, hari, bulan maupun tahun memiliki makna dan goresan sejarahnya sendiri.

Sangat beralasan, karena memang setiap hari segala aktifitas kehidupan hingga akhirnya menciptakan sebuah peristiwa tidak pernah berhenti di muka bumi ini. Kecuali mungkin bila hari akhir atau kiamat tiba.

Pun dengan tanggal 27 Juni yang kebetulan jatuh pada hari ini, sudah bisa dipastikan tak sedikit peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di belahan dunia manapun, termasuk di Indonesia.

Setidaknya ada dua peristiwa bersejarah yang cukup besar terjadi di tanah air pada tanggal 27 Juni ini.

Pertama, didaulatnya Jendral Besar Soedirman sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Yogyakarta, pada tahun 1947.

Kedua, ditangkapnya WS Rendra oleh penguasa Orba saat melakukan aksi protes atas pembredelan Majalah Tempo, Detik dan Editor, pada tahun 1994.

Nah, dalam kesempatan ini penulis tidak akan mengupas kedua-duanya, melainkan hanya tentang WS Rendra saja.

Penyair Legendaris Indonesia

Bagi yang menggemari dunia sastra khususnya puisi, tentu tak akan asing lagi dengan pria yang bernama lengkap Wilibrordus Surendra Broto Rendra, untuk kemudian dikenal dengan sebutan WS. Rendra.

Dia adalah salah seorang tokoh atau pujangga yang banyak menelurkan karya-karya fenomenal di bidang tulis menulis syair puisi. Jamak jika akhirnya pria kelahiran 7 November 1935 ini didaulat sebagai penyair legendaris tanah air.

Meski begitu, WS Rendra tak hanya dikenal sebagai seorang pujangga atau penyair yang biasa melantunkan kata demi kata, rima demi rima indah tentang keindahan alam atau romansa. Tapi, tak sedikit puisi-puisinya yang justeru melontarkan tentang keresahan jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun