Jauh di dalam hutan nan lebat, di balik rerimbunan pohon hijau hiduplah harimau si raja hutan. Dia bangun dari tidur siang, lapar. Badan kekarnya digerakkan untuk berburu makan siang, kelinci. Sedang asik makan, dia dengar berisik para burung merpati yang berbisik di ujung Padang rumput sana terdapat raja para hewan. Namun ia tak bergeming karna asik mengigit daging hingga lepas dari tulang-tulang. "Kretak" suara patah kaki kelinci terkoyak. Rasa laparnya belum cukup, 2-5 kelinci habis dimakan. Pada santap terakhirnya, kembali dia dapati merpati yang berbisik soal raja para hewan. Dia masih tidak peduli.
Keesokan harinya, kembali dari tidur siang dia cari makan lagi. Kali ini dia pilih kancil untuk dikunyah. Sedang asik makan dilihat burung kondor (pemakan bangkai) diatas awan, dia tidak peduli. Rasa kenyang tercukupi namun kancil masih tersisa, ia tinggalkan bangkai kancil dan membiarkan burung bangkai memakan sisanya. Si burung pun mendarat, tak lupa ia mengucapkan salam dan terima kasih kepada harimau.
Sambil makan, burung ini bergumam, bahwa sisa makan harimau masih tersisa banyak daripada singa sang raja.
Harimaupun penasaran dan bertanya siapa singa sang raja itu? Dengan baik, kondor bercerita bahwa itu dibicarakan merpati.
Penasaran, harimau bertanya "dimana aku bisa bertemu dengannya?" Kata harimau
"Diujung negeri yang pohonnya sedikit tetapi banyak rumputnya"kata kondor.
"Dimana itu?" Kata harimau
"Jauh" kata kondor
"Kau harus menyeberangi lautan, berjalan ribuan kilometer melewati Padang pasir kemudian bertemu dengan sungai para buaya hingga sampailah ditanah rerumputan hijau, tempat tinggal singa sang raja" timpal kondor.
"Kau bisa antar aku kesana?" Tanya harimau.
"Itu jauh, saya hendak menuju tempat lain, coba saja telusuri arah kuberikan" jawab kondor.