Mohon tunggu...
Samiun Achmad
Samiun Achmad Mohon Tunggu... karyawan Bumiputera Life Insurance -

Lahir di Enrekang, 9 Pebruari 1969 ,saat ini bekerja sebagai profesional Asuransi Jiwa dan Kesehatan Menulis itu dapat menajamkan pikiran dan akal,tetapi membaca akan membawa pada perenungan,kerendahan hati dan cinta kasih

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Siapa yang Memecah Golkar dan PPP?

23 Desember 2015   16:16 Diperbarui: 23 Desember 2015   16:19 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Bukan Rahasia lagi Golkar dan PPP mengalami kemerosotan persatuan  bahkan kalimat Partai Persatuan Pembangunan ( PPP) terancam seharusnya di ganti menyusul mereka tidak kunjung bersatu.

Golkar yang selalu solid ,tetapi  pada sepanjang tahun 2015 mengalami goncangan yang luar biasa bahkan terakhir ketua DPR Setyo Nevanto mundur dari kursi Ketua DPR karena  dianggap menyalahi etika anggoat DPR oleh sidang MKD.

Publik terus dibuat riuh  rendah dan akhirnya melupakan siapa sebenarnya aktor dibalik pecahnya kedua partai besar tersebut, bahkan para ketua partai tidak ada yang berani berterus terang tangan mana yang bermain sehingga Golkar menjadi sedemikian rupa termasuk juga dengan PPP.

Semula orang menuding Jokowi atau PDIP dengan memanfaatkan Mentri Hukum  Yasonna ,  dimana Menteri tersebut mengesahkan Kubu Agung Laksono dan Romahurmuzy. tetapi setelah sidang  keputusan  Mahkamah   Agung  memenangkan Kubu Abu Rizal   dan Kubu Djan Farid beredar khabar kurang sedap.

Sebelum sidang diputuskan  beredar  rumor   ada upaya dari mantan menteri Hukum  Andi Mattalatta bersama Aksa Mahmud menemui  Prof Laica Marzuki   (sebagai Ahli) untuk  berupaya memenangkan kubu Agung Laksono dan Romahurmuziy namun upaya tersebut dikandaskan oleh yang professor Laica yang tetap pada pendiriannya bahwa yang sah adalah  Munas Bali (ARB) dan juga Djan Farid bukan Agung Laksono dan Romahurmuziy.

Atas informasi yang  beredar tersebut (dikalangan terbatas)  banyak orang menuding JK sebagai otak dibalik kekisruhan Golkar dan PPP.

Sehingga timbul suara suara bahkan Biaya  pertemuan  Munas (Ancol) dan Munas Romahurmuziy  patut ditelisik  siapa yang menyumbang dana tersebut termasuk yang membayar Hotel dan sebagainya.

Belakangan JK  tiba tiba ingin mendamaikan Kedua Golkar tersebut dengan cara mempertemukan ARB dan Agung Laksono itu adalah hal yang anti klimaks, sebab patut di duga justru JK lah yang memulai kegaduhan di Golkar dan PPP.

tentu saja Agenda dari kegaduhan tersebut adalah agar kekuatan parlemen  Koalisi Merah putih pecah dan akhirnya mendukung Pemerintah, tetapi belakangan usaha tersebut tidak cukup berhasil karena Tuhan lah pembuat skenario yang lebih tinggi. Mahkamah Agung Memenangkan ARB dan Djan Farid.

Belakangan Kubu Indonesia Hebat coba mempengaruhi PAN , dan akhirnya berhasil menggaet PAN pindah kamar mendukung Pemerintah dan Keluar dari Koalisi Merah putih, upaya perpindahan itu tidak lepas dari  orang orang Partai yang cenderung mengambil sikap Pragmatis untuk tetap bisa  hidup dari pada digoyang seperti yang terjadi pada Golkar dan PPP.

Saat ini  meskipun JK bisa saja mengelak dari  # kata kata Patut diduga " # sehingga Golkar dan PPP Pecah tetapi fakta fakta dilapangan menunjukkan demikian, kalau saja ada investigasi terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan dari Munas ANCOL dan juga MUNASnya Romahurmuziy termasuk aliran dananya akan muncul dengan sendirinya siapa yang membiayai kedua acara Golkar dan PPP tandingan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun