Nah, saat sedang terjadi pembahasan untuk pilpres 2024 secara serentak, muncul pula isu yang mengatakan untuk usulan agar pemilu dilaksanakan dengan simbol 212 atau tanggal 21 Februari 2024.
Tentu saja hal ini tidak disepakati Pemerintah termasuk oleh PPP yang mengatakan apa bila tanggal 21 Februari bisa saja bermakna politisir karena memakai nama singkat 212.
Oleh karena itu, adanya keputusan yang kini telah disepakati bersama dan sah untuk dijadikan pelaksanaan pemilu mendatang yakni tanggal 14 Februari 2024 sudah melalui berbagai pertimbangan dan proses panjang.
Oleh karena itu gunakanlah suara dengan sebaik mungkin karena memilih Pemimpin itu wajib.
Pemilu serentak ini tidak hanya memilih baik dan amanah namun juga Pemimpin yang mampu mengayomi masyarakatnya.
Adapun mengenai hari kasih sayang ini hanyalah kebetulan semata. Anggap saja seperti nonton film yang sebelum main ada tulisannya.
"Kisah ini hanya fiktif belaka ada pun nama dan unsur kejadian merupakan kebetulan saja" haha..
Ya memang adanya begitu mau diapain? Mau protes? Mau demo? Ya sudah sana protes sama Pemerintah agar membatalkan jadwal pemilu yang sudah diputuskan bersama oleh suara terbanyak dan juga sudah dipertimbangkan secara matang.
Untuk yang merayakan Valentine Day, Saya rasa juga tidak keberatan kok hanya saja sedikit dari partai politik yang tidak menyetujuinya.
Saya rasa juga dengan adanya keputusan bersama ini bisa menjadikan para anak muda dalam merayakan hari kasih sayang malah bertambah sayang. Karena bisa jadi pilihannya nanti sama karena sudah diberi coklat merk siverquen haha..
Mari gunakan suara masing-masing untuk nanti memilih Pemimpin Indonesia sesuai hati nuraninya dengan tetap mengedepankan demokrasi yang Jurdil dan Luber demi Indonesia yang lebih baik. Karena dalam menentukan waktu untuk Pemilu 2024 KPU sudah melalui proses panjang.
Salam.
Samhudi Bhai