Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sumur Resapan Pemprov DKI Jakarta Ditutup Aspal, Kenapa?

6 Desember 2021   00:24 Diperbarui: 6 Desember 2021   01:02 1783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi sumur resapan di Jl Lebak Bulus III Jaksel, sebelum-sesudah pengaspalan 3 Desember 2021. (Marteen Ronaldo Pakpahan/detikcom)

Jl Lebak Bulus III, penutup sumur resapan kini sudah diaspal. 3 Desember 2021. (Marteen Ronaldo Pakpahan/detikcom)
Jl Lebak Bulus III, penutup sumur resapan kini sudah diaspal. 3 Desember 2021. (Marteen Ronaldo Pakpahan/detikcom)
Sebuah cerita nyata dari Penulis kala masih di Jakarta Utara Tanjung Priok. Sering penulis melihat ketika pagi akan berangkat kerja, para petugas dari Suku Dinas Air (SDA) dari Pemprov DKI Jakarta melakukan renovasi saluran ait dan juga membangun taman dikanan kiri disepanjang jalan plumpang-semper koja Jakarta utara.

Seperti biasa perbaikan got guna mengantisipasi banjir yang sudah langganan di DKI Jakarta. Sedangkan pengerjaan taman agar terlihat lebih indah jalan tersebut.

Akan tetapi hal ini justru hanya menuai kontroversi, keluhan dan kritikan dari masyarakat sekitar dan dari para pengguna jalan yang sering mengalami kemacetan.

Tidak jarang penulis mendengarnya sendiri dari para pengendara motor dan mobil dijalan tersebut pada saat terjadi kemacetan pada pagi hari dan sore hari saat pulang kerja.

Mereka para pengguna jalan seakan asik ngobrol diatas motornya sesama pengendara lain, ada yang mengatakan kapan majunya Indonesia jika para pekerja setiap hari dibikin macet begini.

Selain itu ada yang mengatakan masih mending dananya disalurkan buat masyarakat untuk mensejahterakan warganya akibat dampak pandemi dan ada pula yang mengatakan jalan sudah sempit malah dipersempit kembali dan bla..bla..bla.. opini warga lainnya.

Umumnya dari masyarakat Jakarta sendiri mengatakan bahwa pelebaran got ini hanya membuang tenaga dan dana saja sementara tidak berampak apapun bagi penguna jalan yang lain yang ada hanya menambah parah kemacetan yang terus terjadi tiap hari

Hal ini terjadi akibat terlalu menjorok ketengah saat pembongkaran got yang dilakukan oleh pemprov sudin DKI tersebut demi pelebaran saluran air yang menuju ke sungai plumpang jakut.

Mendengar deru mesin motor terasa bising setiap hari seakan sudah menjadi musik yang wajib diperdengarkan setiap pagi hari.

Semua sarana prasana dimanapun berada seperti jalan sebagai fasilitas umum jika sedang dalam tahap renovasi mesti menjadi rusak akibat dari renovasi tersebut.

Apa lagi dikerjakan dekat jalan umum yang terkadang memakan bahu jalan. Belum lagi dari lumpur saluran got yang sudah dikarungin tersebut ditumpuknya disepanjang jalan oleh petugas Sudin Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun