Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mi Rebusku Ternyata Laris Manis

29 Maret 2021   20:38 Diperbarui: 30 Maret 2021   03:45 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mie rebus/sumber: pixabay.com

Ketika pada beberapa tahun lalu, Saya pernah jualan nasi goreng. Mungkin sudah 5 tahun ini jika dihitung dari tahun 2015 yang lalu. Nasi goreng tersebut kebetulan punya saudara Saya (lilik) kalau orang Jawa mah menyebutnya.

Lokasi saya berjualan dengan saudara tersebut tepatnya di pinggir di jalan pantura Brebes-Cirebon simpang tiga jalan Pejagan Ketanggungan Brebes.

Jaman tersebut mungking Nasi Goreng belum semahal sekarang yang dibandrol dari mulai harga 15 pada umumnyas/d 25 ribu rupiah jika beli disebuah restoran.

Setiap hari Saya dari rumah berangkat jam 04.00 sore dan sampai dilokasi jam 05.00 menjelang maghreb. Maklum jarak tempuh dari rumah Saya cukup jauh yakni di Bulakamba desa Jubang. Setiap hari Saya bersama Saudara dari rumah menggunakan becak dan setelah sampai dijalan Pantura Brebes Cirebon barulah naik kendaraan jenis Elf (semacam metreo mini) berdua  cuma bayar 5 ribu.

Kisah ini adalah real dan tidak pernah Saya lupakan, sebab disamping awal Saya belajar kerja setelah lulusan Madrasah, juga kala itu sedang senang-senangnya mencari kepada Ilmu termasuk Ilmu cara memasak.

Lokasi jualan nasi goreng Saya Alhamdulillah sudah mangkal dengan bayar sewa perbulan 200 ribu rupuah. Sangat murah bukan? Tapi itu dulu bro, orang aneka makanan nasgor saja masih rata-rata 3 ribu rupiah dan di Jakarta masih 5 ribu rupiah, baik mie rebus, mie goreng, kwie tiaw dan juga nasi goreng.

Mi enak adalah jika dirasa dimulut sang pelanggan selalu menjadi incaran, artinya pelanggan menjadi ketagihan itu baru namanya mie enak, luar biasa dan tidak menyangka mie rebus jualanku lah yang laris manis tanjung kimpul dagangan laris duit kumpul. Haha..

Mi enak itu akan menjadi kepuasan tersendiri bagi seorang pedagang di manapun dan siapa pun. Inilah yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi para penjual makanan termasuk Saya yang mendapat kepercayaan masyarakat sekitar Pejagan Tanjung Brebes.

"Mas mie rebusnya masih? Tanya seorang pelanggan ketika Saya sedang memasak nasi goreng untuk pesanan 15 belas orang. "Masih mbak, mau pesan berapa bungkus?" Tanya Saya, dua saja mas tapi dibungkus ya? Tandasnya.

Seperti itulah pada umumnya jika pembeli perempuan memesan makanan diwarungku. Namun jika yang beli seorang Pria maka akan disantap langsung dikios Saya tersebut. Mie rebusku ternyata laris manis. Alhamdulillah

Hampir setiap hari habis satu dus indomie rebus dan itu hanya dibanderol 3 ribu rupiah saja kala itu. Bayangkan jika mie rebus jaman sekarang dari penghasilan mi saja jika dikalikan 15 ribu sudah berapa duit? Itung aja sendiri, haha..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun