Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketika Gubernur DKI Jakarta Tak Sanggup Urusi Covid-19

23 Januari 2021   20:57 Diperbarui: 23 Januari 2021   21:04 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama wakilnya, Achmad Riza Patria, dalam konferensi pers penerapan kembali masa PSBB pada Rabu (9/9/2020) sumber: tribunjogja.com

Semakin hari semakin tidak karu-karuan berita isi berita demi berita yang menayangkan konten covid-19 ada yang positif ada juga berita yang negatif yang dihembuskan oleh orang-orang anti vaksin dan tidak sejalan dengan pemerintah. Hoak demi hoak disebarkan.

Ketika wabah pandemi mulai menampakan hasil signifikan yaitu banyaknya pasien terpapar virus covid-19 ini termasuk di DKI Jakarta yang sampai-sampai seorang Gubernurnya pun kuwalahan dalam menghadapi masifnya penyebaran covid-19 maka banyak dipertanyakan kenapa ini bisa terjadi?

Seorang Gubernur DKI Jakarta yang biasa sibuk dalam hal covad covid ini dan paling nomor satu dalam karyanya yang paling keren beken dari konfras konfres jumlah korban meninggal karena covid-19 dengan suara bergetar-getar dan dengan berita covid-19 lainnya eh tiba-tiba entah kenapa sekarang mendadak hilang bak ditelan bumi beritanya.

Kemanakah aksinya yang spektakuler tersebut dari seorang Gubernur Anies Baswedan dalam melawan pandemi covid-19 ini yang kian masif penyebarannya khususnya di DKI Jakarta ini dan kenapa lenyap begitu saja dari pemberitaan media Nasional ?

Semua masyarakat tahu dari banyaknya peraturan demi peraturan yang diterapkan oleh Gubernur DKI melalui Pergub yang dikeluarkan bersamaan dengan DPRD yang juga mengeluarkan PERDA demi upaya menangani covid-19.

Namun tidak sama sekali membuahkan hasil sama sekali bahkan kian parah dan melambung tinggi jumlah positif yang terpapar covid-19 sekalipun peraturan tersebut sudah diterapkan oleh warga di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Seorang Gubernur kok angkat tangan untuk menyerahkan kepada Pemerintah pusat agar mengambil alih penanganan covid-19 di Jakarta setelah sebelumnya sempat dilakukan rem darurat namun tetap tidak ada hasil. Haha.. piye iki?

Ketika gubernur DKI Jakarta sudah tidak sanggup lagi untuk mengurusi wabah pandemi ini masyarakat pun banyak yang geram pasalnya dari sekian kasus covid-19 diseluruh Indonesia hanya DKI Jakartalah yang menduduki rating teratas.

Ada beberapa alasan yang menjadikan Gubernur melemparkan tanggung jawabnya kepada Pemerintah pusat terkait ambil alih penanganan covid-19 ini yakni diantaranya agar diadakannya fasilitas kesehatan di Rumah Sakit didaerah penyanggah yang tidak tepat.

Timbul banyak pertanyaan dari masyarakat mengapa Anis Baswedan meminta pemerintah pusat untuk mengambil alih koordinasi penanganan Covid-19 di DKI Jakarta dan apa yang sebenarnya terjadi? Jika Anis tidak mampu maka sebaiknya mundur saja dari jabatannya sebagai seorang Gubernur.

Tugas dari seorang gubernur bukan untuk main-main sebab menyangkut kemaslahatan umat. Apa bila dari seorang gubernur yang digembar gemborkan sebagian warganya yang militan serta banyaknya dukungan seharusnya akan sangat mudah bagi seorang gubernur dalam menangani wabah pandemi ini.

Banyaknya pertanyaan demi pertanyaan muncul termasuk apakah para warga DKI Jakarta sudah tidak lagi mendukung Anis sebagai Gubernur lagi atau memang ini dari Anis sendiri yang tidak becus dari menata kelola DKI Jakarta.

Peraturan demi peraturan sudah dijalankan sudah dilalui dari mulai yang tidak pakai masker didenda sejumlah uang namun fakta dari data tersebut nol tidak sama sekali membuahkan hasil yang ada malah justru kian naik jumlah warga yang terpapar virus covid-19 ini.

Jika hal tersebut terjadi saya rasa jauh lebih baik lagi ketimbang dipegang Gubernur DKI Jakarta yang lepas tanggung jawab dari tugasnya. Padahal anggaran untuk dana ini jumlahnya tidaklah kecil dan itu dana milyaran.

Anggaran terbesar di Indonesia untuk dana covid-19 ini mencapai 10,7 triliun bukan lagi milyar apa lagi juta. Sementara di daerah lain tidak sebesar itu. PSBB diperpanjang tapi sia-sia belaka ini pun tidak membuahkan hasil yang maksimal.

Belum termasuk dana apa bila banjir dan pokok permasalahan krusial yang lain di DKI Jakarta. Semua butuh dana dan daba tersebut lagi dan lagi tidak jelas untuk apa dipergunakan. Hilang begitu saja.

Kita siap divaksin jangan pernah takut untuk divaksin. Banyaknya berita berita hoak yang berkembang dimasyarakat layaknya virus corona ini jangan langsung ditelan kebenarannya dengan begutu saja. 

Masyarakat harus cerdas harus pandai memilih mana hoak mana asli. Jika ingin maju dan sehat maka harus siap untuk divaksin karena hanya itu yang memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Kita siap divaksin seyogyanya untuk diri sendiri bukan orang lain. Kesehatan itu penting dan perlu untuk dirawat sehingga imun meninggat dan corona minggat. Vaksin adalah cara efektif untuk tetap sehat dimasa pandemi ini.

Isu demi isu mengenai berita vaksinasi mengandung ini dan itu yang beredar dimasyarakat tidak perlu didengarkan. Kelompok mereka memang tidak suka dengan pemerintah jadi wajar apa bila tidak suka dengan vaksinasi.

Semoga dengan adanya ambil alih penanganan covid-19 ini oleh pemerintah pusat akan jauh lebih baik lagi buat masyarakat Indonesia yang semakin maju.

Kita siap divaksin sekali lagi ini hal penting untuk kita semua jangan pernah percaya pada berita hoak dari orang-orang yang anti vaksin. Karena kesehatan kita miliki kita bukan mikik mereka itu saja yang saya sampaikan.

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah - Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun