Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mereka Butuh Uluran Tangan Kita

3 Januari 2021   22:13 Diperbarui: 3 Januari 2021   22:35 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wabah pandemi di Indonesia hingga kini masih masif penyebarannya. Wabah ini mampu memporak-porandakan segala sendi kehidupan. Masyarakat kecil terutama, dibuatnya tidak berkutik.

Semua mengeluh dan menggerutu. Ojol misalnya, yang hari biasa umumya narik sampai berkali-kali hingga terkadang ditolak atau dicancel dengan alasan tidak mau membawa penumpang jarak jauh.

Para ojol sebelum musim pandemi rata-rata dalam sehari mampu narik penumpang hingga puluhan kali. Namun kini dimasa pandemi ini hanya mampu narik penumpang satu kali. 

Hidup mereka sangat menggantungkan dari ojol. Mereka punya istri, mereka juga punya anak. Semua harus dinafkahi kalau tidak anak istri mau makan apa?.

Hidup dalam rumah tangga sebelumnya sejahtera dan bahagia. Namun kini seolah musnah hilang sudah kebahagiaan tersebut pada keluarga erik. Pandemi covid-19 telah merenggut kebahagiaan tukang ojol ini.

Erik adalah salah satu dari sekian banyak orang yang berprofesi sebagai ojol. Ia terlihat letih dan lesu. Dalam sehari yakni narik ojol dari pagi sampai malam cuma dikasih satu penumpang. Itupun dapat dari kantor ojolnya katanya.

"Kalau tidak dikasih penumpang dari kantor ojol ya sama sekali gak narik dan semua para ojol mendapat giliran seperti itu dari kantornya" ujar erik sang penarik ojol grab.

"Sabar kondisi seperti ini pasti berlalu, nanti pada saatnya juga kembali normal" kata saya yang berusaha menghiburnya.

Erik semejak dua tahun lalu berprofesi sebagai ojol grab didaerah jakarta utara. Ia juga seorang penjual pulsa kecil-kecilan di konternya. Dijalan plumpang semper kampung mangga koja jakut.

"Udah narik sepi, jualan juga sepi mau usaha apa lagi ya bang sam ya?" Lanjut erik. 

"Ya sudah sabar aja dulu, jalani saja dulu nanti juga pandemi ilang sendiri kok om" kata saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun