Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gus Mus Dan Gus Yaqut Dua Tokoh Idola NU

27 Desember 2020   13:23 Diperbarui: 27 Desember 2020   13:56 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai bagian dari Kabinet Indonesia Maju, Gus Yaqut tidak tinggal diam sampai disitu saja. Khususnya ketika menyaksikan yang kian masif dimedsos terkait kaum intoleran dan radikalisme.

Oleh karenanya langkah Beliau sudah tepat dalam menjalankan misi pemerintahan yakni dengan terlebih dahulu mendatangi para alim para ulama dan kyai yang rendah hati sebagai santri.

Selang beberapa hari dari pelantikannya Beliau pun langsung tancap gas bersafari ziarah dengan mengunjungi para ulama dan kyai untuk minta nasehat dan doa restu kepada guru-gurunya baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup yang sudah dianggap sebagai orang tuanya. Khususnya kepada Gus Mus.

Gus Mus dan Gus Yaqut adalah dua tokoh idolanya warga Nahdlatu Ulama yang tidak dapat dipisahkan. Merekalah yang selama ini memberi inspirasi pada kita tentang Nasionalisme bukan aspirasi yang menjanjikan.

Gus Mus panggilan akrab dari KH Ahmad Musthofa Bisri ini merupakan paman dari Gus Yaqut yang menjabat sebagai Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Beliau terkenal sebagai Kyai Kharismatik dikalangan Nahdlatul Ulama juga Kyai Kontemporer yang mampu menjadi magnet dari berbagai Umat beragama di Indonesia.

Beliau Kyai yang ramah bukan marah, Kyai yang merangkul bukan memukul dan Kyai yang mengajak bukan mengejek.

Sopan satun, berubudi luhur, berakhqul karimah, rendah hati, tawadhu, penuh toleransi dan keluasan ilmunya yang tidak dapat diragukan lagi. 

Wajar apa bila Gus Yaqut meminta pada Gus Mus untuk memberi wejangan, petuah, pesan atau pun nasehat. Sebab Gus Mus disamping dianggap sebagai guru utamanya Gus Mus sudah dianggap sebagai orang tuanya.

Kabinet baru Jokowi diharapkan mampu menjadi jembatan bagi kemajuan bangsa Indonesia. Sebagaimana yang kita harapkan dengan munculkan Menteri Agama yang bukan saja Menjadi Menteri untuk satu Agama akan tetapi harapan kita Beliau adalah Menteri semua Agama.

Demikian yang disampaikan oleh Gus Mus pada Gus Yaqut pada pertemuannya di pondok pesantren Radhotut Tholibin Sarang Rembang Jawa Tengah.

Memberikan pesan positif untuk tidak bermain korupsi juga tidak berat sebelah dalam mengayomi masyarakat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun