Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kompasianival Tambah Seru bersama Dua Dokter

6 Desember 2020   06:00 Diperbarui: 6 Desember 2020   06:09 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianival seru bersama dr tirta dan prof dr ari pada sesi perspektif/kompasianival.com

Tidak hanya sampai disitu Beliau juga menjelaskan bahwa WHO telah membuat vaksin lewat gerakan yang bernama covax. Gerakan tersebut dibuat oleh WHO bersama dengan dua organisasi lainnya.

Point penting yang disampaikan pria berkacamata ini menguraikan tentang bagaimana isu covid-19 yang kini sudah ditemukan vaksin covid-19 dibawah pengawasan organisasi PBB serta WHO. 

Masih menurut Dr Tirta yang menyoroti sejumlah demontrasi terjadi dibeberapa wilayah di Indonesia. Ia menanggapi serius sebab hal tersebut justru harus dihindari karena akan berdampak pada penyebaran pandemi yang terjadi saat berada pada kerumunan massa.

Kompasianival 2020 mulai dari kita harus mempersiapkan dari sedini mungkin khususnya menjadi penyelamat bagi diri sendiri dan untuk keselamatan orang lain. Hal ini perlu ditanamkan dari awal.

Jangan pernah menganggap bahwa virus ini tidak ada di Indonesia sehingga menyepelakan atau melanggar peraturan tentang protokol kesehatan yang ada didaerah yang sudah di ingatkan.

Prof dr ari fahrial syam dalam mengutarakan materi webinar/kompasianival.com
Prof dr ari fahrial syam dalam mengutarakan materi webinar/kompasianival.com
Pada kesempatan yang sama Prof Dr Ari Fahrial Syam juga menyatakan hal yang sama sebagaimana yang disampaikan oleh Dr Tirta yaitu tentang pencegahan penularan pandemi covid-19.

Dokter spesialis penyakit dalam juga pernah mengatakan tentang perhelatan pilkada 2020 yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020 sebaiknya untuk ditunda dahulu guna keselamatan bersama namun jika terpaksa maka harus ikuti protokol kesehatan dengan ketat.

Sebab hal tersebut tentu dapat membawa masyarakat untuk berbondong-bondong datang pada KPK dan ini tentu bisa berdampak pada penularan covid-19.

Prof Dr Ari juga sudah memprediksi jika masih tetap tidak ikuti protokol kesehatan maka akan tunggu saja pasti akan ada tentang kluster covid-19 yang terbaru dalam dua pekan kedepan setelah pendaftaran calon pilkada.

Disinggung oleh kompasianer yang bertanya pada live chat tentang bagaimana cara untuk mengatasi pandemi saat pilkada. Ia pun menjawab agar semua mengikuti protokol kesehatan dan mengatakan khusus bagi pemenang tidak usah bikin acara selamatan atau acara syukuran yang lain.

"Sebaiknya jika ada pemimpin daerah yang menang pilkada maka tidak usah bikin acara hajatan atau selamatan atau dangdutan dan lain sebagainya dan sebaliknya untuk calon pemimpin yang kalah tidak usah mobilitasi masyarakat untuk demontrasi turun kejalan" ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun