5). Rasulullah saw mengambil berat kaitan antara masa dan kejadian besar dalam islam pada masa lampau. Apa bila datang masanya hari peristiwa itu maka merupakan hari untuk mengingat dan mengagungkannya.
6). Intisari Maulid adalah bersholawat dan bersholawat adalah perintah Allah swt.
".. sesungguhnya Allah beserta para MalaikatNya senantiasa bersholawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bersholawatlah kalian untuknya serta berikanlah salam sejahtera padanya .." (qs. Al-ahzab 56).
Sudah banyak dari manfaat sholawat yang sudah merasakannya. Serta apa-apa yang mendorong sesorang untuk melakukan sesuatu yang diperintah dalam syara berarti telah dituntut juga oleh syara.
6). Sejarah maulid akan mengenalkan kepada kita tentang mukjizat, sirah nabawiyahnya, serta kepribadianya untuk mengenal Baginda Nabi Muhammad saw.
7). Peringatan Maulid juga merupakan ungkapan membalas jasa baginda dengan menunaikan kewajiban kita untuk menjelaskan sifat dan kesempurnaanya.
Jaman dulu para penyair datang dengan qasidah-qasidah kepada Nabi saw. Nabi saw senang dan ridho terhadap mereka. Memberikan balasan yang baik pada mereka.
8). Irhash adalah kejadian yang luar biasa yang Allah swt berikan pada Rasul dan Nabinya. Menambah Iman dan cinta kepadanya untuk dikenalkan.
Allah menciptakan manusia untuk mencintai hal-hal yang indah. Penampakan fisik atau akhlaknya, ilmu dan amal nya, keadaan maupun keyakinan.Â
Hal ini tidak ada yang lebih indah dan sempurna dan lebih utama dari pada akhlak Nabi saw. Menambah cinta dan iman adalah dua hal yang dituntut oleh syara. Maka hal tersebut juga merupakan tuntutan dalam agama.
9). Memuji Nabi saw itu disyariatkan bergembira dihari lahirnya dengan riang. Membuat jamuan untuk untuk berkumpul dan mengingatnya. Memuliakan orang-orang fakir adalah bukti mengagungkanya serta bentuk syukur yang telah nyata.