Mohon tunggu...
Samdy Saragih
Samdy Saragih Mohon Tunggu... Freelancer - Pembaca Sejarah

-Menjadi pintar dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, membaca. Kedua, berkumpul bersama orang-orang pintar.- Di Kompasiana ini, saya mendapatkan keduanya!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ratu, Doa, dan Himne

9 September 2022   20:21 Diperbarui: 9 September 2022   20:23 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ratu Elizabeth II/Sumber gambar: www.royal.uk

Selain 'Indonesia Raya', lagu kebangsaan dunia yang saya hafal adalah 'God Save The Queen' kepunyaan Inggris Raya. Sebenarnya lagu itu ada dua bait, tetapi saya hanya hafal bait pertama. Begini bunyinya.

God save our gracious Queen!
Long live our noble Queen!
God save the Queen!
Send her victorious,
Happy and glorious,
Long to reign over us,
God save the Queen.

Karena lagu kebangsaan adalah juga identitas kewarganegaraan, saya mengganti kata 'our' di baris pertama dan kedua dengan 'your' dan kata 'us' di baris keenam dengan 'them'. Bagaimana pun, kewarganegaraan saya adalah Indonesia. Jika dua kata turut terucapkan, jadinya seolah-olah saya menjadi warga negara Inggris Raya.

Dibandingkan dengan Belanda, persentuhan Indonesia dengan Inggris Raya tidak terlalu dalam. Namun, penjelajah dan pedagang Inggris sudah bercokol di sejumlah daerah penghasil rempah-rempah sejak awal abad ke-17. Dalam kurun 1811-1816, malahan Inggris adalah penguasa de jure Pulau Jawa di bawah komando Thomas Stamford Raffles.

Pengaruh Inggris di dunia terbukti kemudian lebih besar dari Belanda. Itu sebabnya tidak ada cerita tentang keluarga istana yang diangkat di media semasyur Kerajaan Inggris Raya. 

Keluarga monarki memang hanya berfungsi simbolik dalam urusan kenegaraan, tetapi perannya dalam hubungan antarbangsa cukup mencolok. Citra dan pembawaan seorang wanita sepuh dalam diri Ratu Elizabeth II terasa sebagai pembawa damai. Di dunia yang lagi penuh konflik, sosok tersebut sangat didambakan.

Terus terang, saya acapkali menyanyikan 'God Save The Queen' karena mengandung doa dan permohonan. Lagu tersebut meminta kepada Tuhan untuk terus melindungi Ratu Elizabeth II agar 'lama berkuasa'. Itu artinya sama dengan memohonkan agar usia sang ratu semakin panjang.

Saat tahun lalu Ratu Elizabeth berulang tahun ke-95, saya berharap beliau akan melewati umur 100 tahun. Menyanyikan lagu tersebut artinya turut berdoa agar usia satu abad tersebut tercapai. Saya ingat awal dekade 2000-an dulu bahwa ibundanya yang disebut ratu suri wafat di usia 101 tahun. Jadi tidak mustahil kalau sang putri bisa mewarisi gen umur panjang.

Akan tetapi, umur manusia memang sudah ada ketetapannya. Jumat tadi pagi saya membaca berita bahwa Ratu Elizabeth II menghembuskan nafas terakhir pada Kamis malam, 8 September 2022, waktu setempat. Siangnya, dokter sudah pasrah dengan kondisi kesehatan sang ratu---tanda bahwa ajal sudah siap untuk menjemput.

Sepeninggal Ratu Elizabeth yang berkuasa lebih dari 70 tahun, tahta Kerajaan Inggris Raya akan diteruskan oleh putranya, Pangeran Charles. Ini artinya judul lagu kebangsaan akan berubah menjadi 'God Save The King'.

Saya tidak tahu apakah akan menyanyikannya lagi. Doa saya sekarang semoga arwah Ratu Elizabeth II tenang di alam sana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun