Sebelum munculnya Ustadz Abdul Shomad (UAS), KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Ustadz Arifin Ilham dan Ustadz Yusuf Mansur (UYM) adalah yang paling terkenal di televisi. Mereka adalah figur-figur yang sangat berpengaruh, yang sangat didengar ujarannya. Media telah memasyhurkan nama-nama beliau.
Sedari awal UAS, Aa Gym dan Arifin Ilham memposisikan diri berada di barisan oposisi. Sedangkan Yusuf Mansur lebih netral. Pada gelaran pilpres kali ini, publik bertanya, mereka pilih siapa?
Mereka adalah ulama-ulama yang sangat didengar anjuran dan afiliasi pilihannya oleh jamaah. Meskipun tidak terlalu berpengaruh signifikan, karena ulama bukan cuma mereka. Masih banyak ulama lain yang memiliki pesantren dan ribuan santri. Tetapi, karena mereka sudah seperti selebritis, maka wajar bila masyarakat penasaran.
UAS sudah diklaim mendukung Prabowo. Dan ini bukan suatu hal yang mengagetkan. Toh memang selama ini jamaahnya adalah pendukung Prabowo. Ceramah-ceramahnya pun sering dipakai untuk menyerang pendukung Jokowi. Bahkan UAS adalah satu dari beberapa kandidat cawapres yang diajukan ke Prabowo.
Sedangkan cuma Ustadz Yusuf Mansur yang terang-terangan dukung Jokowi. Bahkan ikut berkampanye. UYM sepertinya tidak peduli dengan pilihannya yang bisa berpengaruh terhadap bisnisnya. Dukungannya kepada Jokowi membuat anggota Paytren banyak yang menghujatnya. Tapi, UYM jalan terus.
Terakhir, Aa Gym pun pro Prabowo. Dalam perjalanannya, Aa Gym itu NU. Awal tahun 2000-an ceramahnya begitu dikagumi dan jamaahnya sangat banyak dengan mayoritas ibu-ibu di kalangan NU. Bahkan yang non muslim pun banyak yang mengagumi Aa Gym. Saat itu jamaah PKS tidak menyukai Aa Gym yang dianggap sebagai ustadz seleb. Kemudian Aa Gym berpoligami, beliau dicerca habis dan tenggelam oleh jamaahnya sendiri yang dari NU tersebut. Kasus Ahok membawa peruntungan bagi Aa Gym, PKS memberi panggung untuk dia tampil dan kembali popular. Dengan jaringan PKS yang kuat di medsos dan online membuat Aa Gym kembali populer, naik dan menjadi idola jamaah PKS.
Bah sekarang Ustadz Arifin Ilham yang belum menyatakan dukungan. Tetapi melihat sepak terjangnya selama ini sama seperti UAS dan Aa Gym, tak heran jika dia juga akan menyatakan dukungan pada Prabowo. Kecil kemungkinan dan akan mengagetkan jika dia malah mendukung Jokowi.
Memilih presiden bukan masalah benar atau salahnya. Memilih adalah hak asasi setiap warga negara. Tetapi wajar jika ulama jadi bahan preferensi. Oleh karenanya berbeda pilihan adalah hal yang wajar. Jangan saling mencaci dan bermusuhan. Silakan berafiliasi dengan ulama yang sesuai favoritnya. Dan ulama pun bukan cuma yang empat tersebut. Masih banyak ulama-ulama yang lain.
