Mohon tunggu...
Sule Maarif
Sule Maarif Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bobotoh penggemar Man United

https://twitter.com/Sule35Arif?s=08

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY dan Demokrat Berduka Lagi

3 April 2019   13:47 Diperbarui: 3 April 2019   14:45 3562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: wartakota.tribunnews.com

Nasib tak mengenakkan kembali menerpa SBY dan Demokrat. Di awal Demokrat tidak bisa mengajukan kadernya terutama AHY menjadi paslon capres-cawapres, kini SBY tidak bisa berkampanye untuk meyakinkan rakyat memilih Partai Demokrat.

Keputusan SBY berkoalisi dengan Gerindra memang setengah hati. Sebenarnya Demokrat diterima Jokowi untuk masuk koalisi dan AHY ditawarkan kursi menteri, tetapi ditolak mayoritas partai lain. SBY ngambek dan lantas menjajaki koalisi dengan Prabowo. Awalnya Prabowo menerima dan selalu berstatement bahwa AHY cocok menjadi cawapres. SBY bahagia dan terus berkomitmen untuk mendukung Prabowo dengan sesekali menyerang Jokowi. Seperti yang sama-sama kita ketahui ujungnya ternyata PHP. Di menit akhir Prabowo memilih Sandi sebagai cawapres dan diterima PAN dan PKS yang dijanjikan kardus.

Di tengah masa kampanye, kabar tak sedap menimpa Demokrat. Andi Arief salah satu elitnya terlibat kasus narkoba. Andi Arief adalah kader yang sangat populer dan cukup memberikan publisitas bagi Demokrat. Meskipun banyak kontroversinya, semisal istilah jenderal kardus atau hoax tujuh kontainer. Kasus narkoba menjadi pukulan telak baik secara personal maupun partai.

Dan yang terbaru dan sedang hangat-hangatnya kasus foto dan video call asusila dari akun Ferdinand Hutahaean. Sama seperti Andi Arief, Ferdinand juga tak kalah populer dan kontroversial. Terutama di media sosial. Kasus ini pun membawa bau busuk bagi Partai Demokrat. Bukannya membantu elektabilitas Partai malah kerap membuat gaduh yang merugikan citra partai. Buat Ferdinand pribadi ini akan semakin menenggelamkan elektabilitasnya di tengah pertarungan calon anggota legislatif. Keikutsertaannya menjadi caleg cuma penggembira saja.

SBY dan AHY harus lebih cerdas lagi membina kader-kadernya. Perjuangan Demokrat semakin berat. Mau di bawa kemana? Demokrat butuh ketegasan.

Banyak kada/kader demokrat di bawah yang mendukung Jokowi. Kader terbaiknya membelot mendukung Jokowi. Dan terakhir tidak dianggap oleh sang Godfather Hashim Djojohadikusumo dalam hal pembagian kursi menteri jika Prabowo menang. Sungguh nestapa nasib mantan presiden 10 tahun dan mantan partai penguasa. Berbeda dengan Megawati yang berhasil menjadi king maker meskipun menjadi presiden hanya selama 3 tahun dan kalah nyapres 2 kali, nama Megawati tetap berkibar.

SBY salah kalkulasi, sifat baper dan merasa hebatnya telah menjerumuskan beliau dan partainya sendiri pada kondisi kritis. Diprediksikan Demokrat cuma akan menjadi partai kecil. Meski masih akan lolos ambang batas, kemungkinan suaranya semakin anjlok pada kisaran 5-7% jauh menurun dari perolehan 2014 yang mencapai 10%.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun