Mohon tunggu...
Sule Maarif
Sule Maarif Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bobotoh penggemar Man United

https://twitter.com/Sule35Arif?s=08

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Kota Banjar dan NU, Momentum Kemenangan Jokowi di Jawa Barat

27 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 27 Februari 2019   14:18 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Stasiun Kereta Banjar. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Banjar, kota kecil di Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah, jika boleh diklaim, adalah kampung saya. Meski rumah saya masih 20-an kilometer dari kota Banjar. 

Sejujurnya ada keterkejutan, hari ini, mulai tanggal 27 Februari hingga 1 Maret 2019 menjadi tuan rumah berkumpulnya alim ulama nusantara bahkan dunia.

Tepatnya bertempat di pondok pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Citangkolo, Kota Banjar diselenggarakan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama. Dengan tema "Memperkuat Ukhuwah Wathoniyah untuk Kedaulatan Rakyat".

Selanjutnya, tema besar ini diturunkan pada empat subtema yakni masalah-masalah kenegaraan, lingkungan hidup, ekonomi dan kebudayaan.
Penentuan tema ini merupakan bentuk respon NU terhadap isu yang sedang berkembang luas di kalangan masyarakat. Beberapa isu yang akan secara detail dibahas antara lain adalah reforma agraria, ancaman kelompok radikal, tantangan bonus demografi, hingga ancaman sampah yang perlu didukung oleh dalil keagamaan.


Kenapa di Kota Banjar? Apa ini ada hubungannya dengan pilpres. Entahlah. Entah ini strategi TKN atau bukan, tetapi ini kebetulan yang luar biasa, akan sangat berpengaruh pada preferensi pemilih terutama di Jawa Barat. Kita tahu bahwa Jawa Barat adalah basis pemilih Prabowo. Di 2014 Prabowo unggul telak di Jawa Barat dengan angka nyaris 60 persen. 

Jawa Barat dengan jumlah DPT terbesar di seluruh Indonesia sungguh sangat menggiurkan. Niscaya terjadi pertempuran yang sangat sengit. TKN terang-terangan berniat merebut Jawa Barat. Dan perjuangan yang tentunya sangat tidak mudah.

Jawa Barat adalah basis Gerindra dan PKS. Militansinya sangat kuat terutama di wilayah penyangga ibu kota dan Jawa Barat bagian selatan. Termasuk Priangan Timur yang meliputi daerah Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran. Kecuali Pangandaran yang secara tradisional daerah merah dan Kota Banjar kuning. 

Tetapi secara overall Prabowo unggul di sini. Keberhasilan Ridwan Kamil menang di Pilkada Jawa Barat 2018 tidak menjadi jaminan bahwa Jokowi akan menang. Strategi keroyokan yang mengantarkan RK tidak bisa diterapkan, ya karena pilpres cuma ada dua paslon.

Merebut Bumi Parahyangan, termasuk bagian timur mungkin tidak sesulit di Jabar bagian barat, yang militansinya begitu kuat. Kehadiran tokoh-tokoh selain RK semisal Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, Solihin GP, tidak cukup kuat. 

Perlu preferensi lain terutama dari tokoh agama. Nah peran NU di sini menjadi sangat strategis. Pemilihan Kyai Maruf Amin merupakan bagian dari strategi ini. Kyai Maruf adalah simpul pemersatu yang mensolidkan NU. Dan bukan hanya NU sendiri, ormas lain pun, yaitu Muhammadiyah akan ikut mendukung NU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun