Moderator debat diputuskan oleh KPU, tetapi  bersama tim sukses pasangan calon dilihat lebih dahulu jejak rekam calon modreator. Harus dipastikan bahwa pemandu debat adalah seorang yang independen dan tidak memihak salah satu kubu. Fungsi moderator debat yaitu menyampaikan pertanyaan dan mengatur jalannya debat.
Pada debat pertama moderator dipandu oleh Ira Koesno dan Imam Priyono. Melihat debat pertama, sepertinya peran moderator tidak terlalu berpengaruh karena hanya membawakan acara saja. Menjadi wasit yang bertugas agar jalannya debat sesuai tata tertib, mengatur peserta debat dan penonton. Tidak ada pertanyaan dari moderator langsung kepada para Capres.
Debat kedua pilpres akan digelar Minggu (17/2/2019). Peserta debat adalah calon presiden. Tema yang diangkat energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Debat akan diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta. Empat stasiun televisi akan menyiarkan debat, yaitu RCTI, JTV, MNC TV, dan INews TV.
Najwa Shihab diusulkan jadi moderator debat kedua. Siapa yang tidak kenal Najwa? Presenter yang sangat terkenal dengan program Mata Najwa. Â Najwa selama ini dikenal sebagai presenter yang suka menelanjangi narasumbernya. Pertanyaan-pertanyaannya yang tajam dan kemampuannya membaca kelemahan narasumber menjadi palu bagi narasumber yang tidak siap berhadapan dengannya. Semakin ngawur jawabannya semakin keras hantamannya.
Najwa selalu berpatokan dengan data untuk bertanya. Najwa tidak peduli siapa pun yang menjadi narasumbernya. Pertanyaannya bisa menyerang dengan kejam menelanjangi narasumbernya. Apalagi jika narasumber cuma pandai retorika tanpa data, bisa jadi makanan empuk buat Najwa.
Tetapi, debat pilpres bukanlah ajang yang cocok untuk Najwa Shihab. Najwa tidak bisa menguasai panggung dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada capres. Melainkan cuma menyampaikan pertanyaan yang dibuat oleh tim panelis.
Mungkin akan lebih cocok Karni Ilyas saja, presenter program acara ILC yang termasyhur di TVOne itu. Dan timses Jokowi tidak perlu takut kepadanya.
Atau bagaimana jika moderatornya Valentino Simanjuntak saja? Pasti lebih seru dan pecah.
