Mohon tunggu...
Salsa Rizqika Maharani
Salsa Rizqika Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN Sunan Kalijaga dengan NIM : 20107030114

cinnamon rolls for sure👌

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Normalize Dating for Growth Not for Married

10 Juni 2021   16:47 Diperbarui: 10 Juni 2021   18:25 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Tugas kita sebagai kaum muda adalah menjadi yang terbaik menurut versimu sendiri. Bukan versi orang lain. Lakukan apa yang sudah kamu mulai, fokus dengan apa yang sudah kamu pilih.

Dan jika memang salah satu impian terbesar dalam hidupmu adalah menikah muda, tentu harus ada perbincangan penting seperti bicarakan " apa tujuan pernikahan? "

Karena pernikahan ibarat kendaraan. Gak peduli sebagus apapun mesin dan interiornya  akan percuma, jika sang pengendara tidak memiliki tujuan yang jelas. Karenanya, perlu tahu tujuan yang tepat sejak awal memutuskan untuk menikah. Jangan sampai pernikahan yang seharusnya membawa kebagian menjadi sarang beban hidup karena kurangnya persiapan.

Membuka obrolan tentang financial flow juga penting. Masing -- masing pasangan juga dirasa perlu mengetahui apakah kamu dan dia punya beban financial sebelum menikah, masing -- masing juga perlu tahu dari mana datangnya income, siapa yang akan fokus mencari nafkah dan mengelola uang dan apakah perlu keduanya tetap bekerja.

Pahami juga tentang apa yang menjadi ekspetasi masing - masing sebelum menikah. Jika salah satu mempunyai ekspetasi yang lebih tinggi, kamu dan dia bisa melakukan negoisasi. Sehingga setelah menikah kamu bisa meminimalisir konflik berkepanjangan.

Perihal mau tinggal dimana setelah menikah juga menjadi pembahasan yang penting untuk dibicarakan. Apakah ingin tinggal bersama orang tua, apartement, menyewa rumah, atau ambil cicilan rumah dengan biaya bersama. 

Apakah kamu dan dia ingin tinggal jauh atau dekat dengan orang tua. Pastikan ini adalah keputusan bersama sehingga tidak akan saling menyalahkan di kemudian hari.

Diskusikan do's and don'ts setelah pernikahan. Keduanya wajib membahas pertemanan mana yang masih dalam batas wajar dan pertemanan mana yang harus diberikan batasan. Apakah masih boleh berkumpul bersama teman - teman di akhir pekan, jika boleh adakah batasan waktu yang ditentukan nantinya. Jangan sampai karena kurangnya komunikasi dan tidak adanya batasan membuat hubungan pernikahan jadi berantakan.

Pernikahan yang bahagia perlu dibangun bersama partner yang tepat. Karena dengan menikah, itu sama saja baru memulai kehidupan yang sebenarnya. Jadi sebelum memutuskan bersama, kamu perlu tahu apakah dia merupakan tipe pasangan yang bersedia melakukan team work dalam rumah tangga? Dan apakah dia siap untuk berkomitmen menjalankannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun