Mohon tunggu...
Salsa Virly Khabilta
Salsa Virly Khabilta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswi Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gaya Hidup Anak Muda sebagai Penggemar Konser Musik

9 September 2022   19:06 Diperbarui: 9 September 2022   19:11 2792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konser Musik Pamungkas (Tangkapan Layar Instagram/@pamunqkas)

Eksistensi antara masyarakat dan budaya konsumen di era modern saat ini semakin berkembang pesat dan merambak secara konstan. Dengan adanya perkembangan zaman, metamorfosis terhadap kultur menjadi perbincangan serius dan meningkatkan angka yang signifikan dari perilaku konsumstif di kalangan remaja saat ini. 

Konsumtif dapat diartikan sebagai perilaku kehidupan yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu perilaku yang hanya memakai tetapi tidak menghasilkan barang sendiri, dengan kata lain perilaku konsumtif ialah aktivitas membeli suatu barang, tetapi tidak terlalu penting nilainya. Banyaknya remaja yang mengikuti budaya konsumen ini karena, mereka cenderung didominasi adanya trend hingga membuat dorongan minat yang tinggi untuk berperilaku konsumtif.  

Dapat kita lihat bahwa belakangan ini sebagian masyarakat Indonesia, terutama para remaja berbondong-bondong untuk menonton konser musik dari musisi favorit yang mereka idolakan maupun yang sedang naik daun. 

Kebanyakan dari para generasi milenial terutama remaja masa kini menonton konser musik karena pengaruh diri sendiri hingga rela mengeluarkan uang untuk membeli tiket konser yang diadakan oleh pihak event daripada untuk tujuan yang lebih besar, seperti misalnya menabung dan menginvestasikan untuk membeli rumah atau keperluan dalam jangka panjang yang akan ditempuhnya. 

Adapun faktor yang menyebabkan para remaja mengebu-gebu dengan adanya konser musik hingga menimbulkan perilaku konsumtif ini, yakni munculnya rasa atau perasaan rindu yang terpendam dikarenakan datangnya Covid-19 yang menyebabkan konser musik juga ditiadakan selama dua tahun terakhir. 

Meskipun konser musik telah kembali normal, tiket konser juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan daripada sebelumnya dikarenakan beberapa faktor yang ada. Namun, hal tersebut bukanlah menjadi hambatan untuk para generasi milenial supaya dapat menonton musisi yang mereka idolakan.

Akibat dari pandemi yang berkepanjangan, teknologi berkembang demi memenuhi kebutuhan masyarakat secara digital. Tak heran apabila pada era modern ini generasi milenial dimudahkan untuk mencari informasi tentang event-event yang akan diadakan oleh beberapa pihak melalui platform sosial media, seperti misalnya Instagram, TikTok, Twitter, dan platform lainnya. Metamorfosis tentang tata cara pembelian tiket juga berbeda. 

Dahulu, pembelian tiket konser hanya dapat dilakukan secara offline dan sangat sulit. Akan tetapi, untuk saat ini pembelian tiket bisa dilakukan secara online dan dimana saja hanya dengan melalui web ataupun situs e-commerce seperti Tiket.com, Tokopedia, dan lainnya yang telah disediakan oleh pihak penyelenggara. 

Adapula event yang mengadakan giveaway dengan beberapa syarat yang telah ditentukan untuk mendapatkan potongan harga atau bahkan tiker konser gratis. Dengan begitu, hal tersebut dapat memicu antusiasme sebagian remaja untuk berperilaku konsumtif semakin tinggi akibat dari kemudahan sistem pembelian tersebut.

Tidak hanya itu, di era modernsasi saat ini fashion juga mulai diperhatikan. Demikian pada saat menonton konser, gaya berpakaian menjadi acuan para anak muda untuk berpenampilan menarik dengan fashion yang bagus mulai dari pakaian, celana, tas, rambut, bahkan sepatu yang mereka pakai saat menonton konser. 

Sebagaian para remaja berlomba-lomba untuk menggunakan oufit atau pakaian yang mengundang kritik, entah kritik baik atau buruk serta cenderung untuk memperlihatkan kesenjangan sosial di hadapan publik. Dengan begitu, hal tersebut akan berdampak pada gaya hidup anak remaja. Mereka akan cenderung berbelanja untuk memenuhi keinginannya dengan membeli oufit atau pakaian yang akan digunakan pada saat menonton konser.

Perilaku seperti inilah yang menjadikan dampak yang sangat buruk bagi kehidupan jangka panjang dan mengakibatkan hilangnya rasa peduli terdahap apa yang telah kita miliki. Maka dari itu, sudah seharusnya kita sebagai manusia tidak hanya mementingkan perkembangan trend dan menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang atau suatu hal yang tidak terlalu penting nilainya. 

Untuk para generasi milenial, semakin dewasanya umur sebisa mungkin dapat menahan ego dan gengsi dari diri sendiri supaya tidak terlalu hidup foya-foya hingga menimbulkan sifat dan perilaku konsumtif. Karena sejatinya, adanya budaya konsumtif dapat menyebabkan ketidakseimbangan di kehidupan kita, bahkan yang lebih buruknya lagi kita tidak akan memiliki bekal untuk menghadapi masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun