Mohon tunggu...
Salsabilla Cleopatra
Salsabilla Cleopatra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Believe in yourself, they said...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Setiap Komponen Pendidikan pada Masa Pandemi Covid-19

10 Mei 2020   04:54 Diperbarui: 10 Mei 2020   05:52 1890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: Salsabilla Cleopatra

(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)

Virus corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan dan bisa menyebabkan penderitanya mengalami infeksi saluran pernapasan, pneumonia berat, hingga kematian. Pada akhir Desember 2019, masyarakat dunia dikejutkan dengan ditemukannya virus corona jenis baru. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus ini dinamakan Covid-19 karena merupakan singkatan dari Corona Virus Disease 2019. Awalnya virus ini berasal dari salah satu kota di China, yaitu Wuhan. Namun menyebar dengan sangat mudah dan cepat sehingga pada Januari 2020 mulai menyebar ke negara lainnya, termasuk Indonesia.

Di Indonesia sendiri, kasus covid pertama kali diumumkan pada Maret 2020 dengan adanya laporan 2 warga Depok yang terinfeksi setelah melakukan interaksi dengan warga Jepang di Indonesia. Kasus tersebut memunculkan kepanikan di tengah masyarakat Indonesia karena dianggap sangat berbahaya dan dapat dengan mudahnya menular melalui percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin), menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi, menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona, dll. Meskipun belum ditemukan vaksin untuk mencegahnya, namun ada beberapa upaya yang segera dilakukan oleh pemerintah dalam rangka memutus rantai penyebaran virus corona. Diantaranya yaitu dengan menerapkan kebijakan social distancing yang harus dilakukan oleh seluruh masyarakat dengan tidak bersentuhan, menghindari kerumunan massa, menggunakan masker, menjaga jarak dengan orang setidaknya 2 meter dan sebisa mungkin tinggal di rumah terutama ketika sakit.

Walaupun kebijakan tersebut telah diterapkan, namun jumlah kasus dari virus ini tetap meningkat secara signifikan, apalagi mengingat adanya OTG (Orang Tanpa Gejala) yang tidak terdapat tanda-tanda adanya infeksi virus corona namun bisa menularkannya kepada orang lain. Tercatat per 9 April 2020 jumlah kasus positif corona di Indonesia mencapai angka 3.293 dengan angka kesembuhan sebanyak 252 orang dan kematian 280 orang. Wilayah dengan kasus positif terbanyak adalah DKI Jakarta yaitu 1.706 positif, 82 sembuh, dan 142 meninggal. Akhirnya pemerintah DKI Jakarta menerapkan kebijakan terbaru yaitu PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang dimulai pada hari Jumat, 10 April 2020. Sesuai dengan namanya, kebijakan ini membatasi kegiatan tertentu dalam suatu wilayah dengan tingkat infeksi virus corona yang tinggi atau disebut juga sebagai zona merah. Kebijakan tersebut mewajibkan penduduknya untuk melakukan segala kegiatan baik itu belajar, bekerja, maupun beribadah dari rumah. Selama di rumah pun pemerintah terus mengingatkan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin dan meningkatkan kekebalan tubuh dengan cara berolahraga serta memperhatikan asupan makanan. Awalnya PSBB akan diberlakukan selama 14 hari, namun akhirnya diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.

Kebijakan tersebut tentunya memiliki dampak terhadap keberlangsungan negara Indonesia atau secara khususnya di DKI Jakarta dalam segala bidang mulai dari ekonomi, politik, hingga pendidikan. Dampak terhadap bidang pendidikan adalah kegiatan belajar mengajar yang biasanya selalu dilakukan di sekolah terpaksa harus dialihkan ke rumah dengan menggunakan sistem pembelajaran e-learning, dimana proses pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang ada sehingga murid tidak perlu bertatap muka secara langsung dengan guru.

Perubahan pada sistem pembelajaran ini harus mendapatkan dukungan penuh dari setiap komponen pendidikan yang berperan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Adapun komponen-komponen dalam pendidikan adalah: peserta didik (murid/siswa), pendidik (guru), tujuan pendidikan, alat pendidikan, serta lingkungan pendidikan. Alat pendidikan misalnya. Di era modern seperti saat ini perkembangan teknologi sudah tidak perlu diragukan lagi, terbukti dengan berbagai teknologi canggih seperti televisi, komputer, laptop, smartphone, hingga jaringan internet yang dapat mendukung terlaksananya proses pembelajaran sekalipun di masa sulit karena pandemi. Media yang tersedia pun sangat berlimpah, mulai dari website e-learning yang memang dibuat oleh pihak sekolah ataupun kampus, aplikasi pembelajaran, hingga media sosial, semuanya menyesuaikan dengan kebutuhan guru dan metode belajarnya. Jika di sekolah-sekolah kebanyakan guru wajib menggunakan website e-learning yang tersedia, pendidik di universitas (dosen) banyak yang lebih memilih untuk menggunakan aplikasi pembelajaran yang disediakan oleh google yaitu google classroom, aplikasi untuk video call secara beramai-ramai seperti google meets, zoom, dan juga media sosial whatsapp dengan fitur whatsapp grup. Seluruh alat pendidikan tersebut sangat bermanfaat agar kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung tanpa harus khawatir akan kemungkinan tertular virus jika berkumpul di dalam sekolah.

Pendidik (guru maupun dosen) dan juga murid merupakan dua komponen terpenting dalam pendidikan, sehingga dibutuhkan kerjasama agar tujuan dari pendidikan itu sendiri dapat tetap tercapai walau dalam kondisi yang sangat berbeda dengan kegiatan belajar mengajar biasanya. Dengan sistem pembelajaran e-learning ini, guru dituntut untuk bersikap profesional dengan mampu menguasai alat pembelajaran yang serba modern agar ilmu yang diajarkan tetap dapat sampai dan dicerna dengan baik oleh muridnya. Terbukti di zaman ini para pendidik mampu menggunakan dan menguasai alat-alat pembelajaran modern dengan teknologi yang canggih tersebut sehingga pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara dan tetap berjalan dengan baik, bahkan keadaan ini membuat para guru seringkali memberikan motivasi dan menyemangati muridnya, sedangkan banyak murid yang tak henti-hentinya mengirimkan do’a untuk gurunya. Hal ini menunjukkan kekompakan antara kedua komponen pendidikan yang terpenting yaitu guru dan murid.

Sedangkan dalam lingkungan pendidikan terbagi lagi menjadi 2, yaitu lingkungan pertama bagi setiap individu dan juga lingkungan kedua ketika individu bertambah usia. Adapun yang dimaksud dengan lingkungan pertama disini adalah keluarga, dimana setiap manusia terlahir dalam keadaan tidak mengetahui apapun dan akan mendapatkan pelajaran pertamanya dalam memahami hal-hal dasar melalui keluarga. Kemudian saat individu tumbuh dan bertambah usia maka akan memasuki lingkungan sekolah sebelum akhirnya menjadi bagian dari masyarakat. Ketiganya (keluarga, sekolah, dan masyarakat) memiliki peranannya tersendiri. Keluarga khususnya orangtua sebagai lingkungan terdekat bagi murid karena setiap hari tinggal bersama, berperan dalam membantu dan mengarahkan murid tersebut agar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui e-learning dengan baik. Keluarga juga berperan sebagai penyedia alat-alat pembelajaran yang dibutuhkan dalam e-learning ini seperti smartphone dan juga kuota internet. Sekolah juga memiliki peran yang sama besarnya karena merupakan lembaga pendidikan yang menjadi perantara baik itu berupa bimbingan maupun penyuluhan yang salah satunya menyampaikan kebijakan dan informasi-informasi dari pemerintah mengenai pembelajaran selama masa pandemi. Yang terakhir, masyarakat berperan dalam menciptakan suasana yang kondusif dan saling membantu dalam segala keterbatasan dalam pelaksanaan e-learning yang tidak biasa diterapkan ini.

Kelima komponen pendidikan tersebut telah menjalankan fungsi sesuai dengan perannya masing-masing dengan mengikuti aturan dari pemerintah, sehingga kegiatan belajar mengajar selama masa pandemi covid-19 pada seluruh jenjang pendidikan dengan menggunakan sistem e-learning mampu berjalan dengan efektif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun