Mohon tunggu...
Salsabilla Nathania DP
Salsabilla Nathania DP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Be you, Do you, For you

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melihat Teori Habitus Pierre Bourdieu di Lingkungan Sekitar

7 November 2022   22:22 Diperbarui: 7 November 2022   23:39 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pierre Bourdieu lahir di Prancis pada 1930. Bourdieu hidup dan besar di keluarga dengan perekonomian menengah kebawah. Pierre Bourdieu menempuh pendidikan di sekolah prestisius di Paris pada awal tahun 1950-an. Pada masa pendidikannya Bourdieu aktif dalam menentang orientasi komunis yang menyebabkan lingkungan sekolahnya menerapkan sistem otoriter. 

Bourdieu menjalani pendidikan militer pada 1956 dan kembali ke Perancis pada 1960 lalu bekerja menjadi asisten di Universitas Paris selama satu tahun. Bourdieu memiliki peran penting di Paris, Perancis dan lingkaran intelektual. 

Karyanya memiliki pengaruh terhadap berbagai bidang, seperti pendidikan, antropologi dan sosiologi. Pemikiran Pierre Bourdieu banyak dipengaruhi oleh pemikiran Marxian dan Marxis. Adapun pemikiran lain yang mempengaruhi karya-karya Bourdieu yaitu pemikiran Weber dan Emile Durkheim. 

Namun Bourdieu menolak untuk disebut sebagai Marxian, Weberian, Durkheimian dan lain sebagainya karena menurutnya hal ini seperti memberi batasan terhadap karya-karya yang ia tulis.

Saya memahami teori habitus dari jurnal yang berjudul "Pierre Bourdieu Dan Konsep Dasar Kekerasan Simbolik" karya Nur Ika Fatmawatidan dan Ahmad Sholikin dalam jurnal MADANI, Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan. 

Pada jurnal ini menjelaskan bahwa teori habitus menurut Pierre Bourdieu merupakan sebuah sistem yang berupa gaya hidup (lifestyle), nilai-nilai (values), watak (disponsitions), dan sebuah harapan (espectation) yang diinternalisasikan sehingga mewujudkan sebuah kebiasaan dalam suatu kelompok sosial.

Habitus terbentuk dari beberapa faktor, Pertama, habitus lahir dari struktur sosial di sekitar aktor dan disisi lain habitus juga membentuk sebuah struktur sosial. Kedua, habitus juga dapat terbentuk dari sejarah atau dibentuk oleh pembelajaran di masa lalu. Dari pengaruh masa lalu habitus dapat digunakan sebagai strategi dalam menyelesaikan dan menghadapi perubahan situasi di sekitar. 

Dalam hal ini dapat dilihat bahwa sebuah tindakan tidak hanya dilatarbelakangi oleh paksaan struktur atau norma yang ada melainkan habitus memberi arahan pada aktor dalam bertindak di lingkungan sosialnya. Habitus juga merupakan struktur mental atau kognitif seorang aktor dalam bertindak di lingkungan sosialnya. habitus dapat berfungsi sebagai penyelesaian suatu sosial baru dengan menciptakan kebiasaan sosial yang baru. 

Sebagai contoh, penerapan kebiasaan protokol kesehatan di era new normal pasca pandemic. Menurut pemahaman saya, teori habitus merupakan teori yang menjelaskan suatu kebiasaan aktor dalam bertindak di lingkungan sosialnya dengan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya ataupun kognitif yang dimiliki aktor tersebut. Habitus mengarahkan tindakan aktor dalam kehidupan sosialnya. 

Menurut pemahaman saya, habitus melahirkan perbedaan gaya hidup dan tindakan sosial aktor dalam berinteraksi karena setiap individu memiliki pengalaman masing-masing dan kemungkinan besar dalam mencerna pengalaman yang dialami tiap individu berbeda-beda.

Saya akan memberikan beberapa contoh kasus dengan analisa perspektif Habitus Pierre Bourdieu. Pertama, dalam habitus atau kebiasaan yang dipengaruhi oleh kognitif tokoh dapat di contohkan dengan kebiasaan menunduk saat berjalan di depan orang yang lebih tua dari kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun